7 Dampak Negatif Konsumsi Kedelai Berlebih
.jpg)
Hargapabrik.id – Produk kedelai terbagi menjadi 2 jenis, yakni produk yang terfermentasi adalah tempe, kecap, miso, natto dan kecambah kedelai. Dilain sisi terdapat produk non fermentasi seperti misalnya tahu dan susu kedelai, dan lainnya. Konsumsi kedelai yang tergolong aman adalah sekitar 20-40 gram setiap harinya. Protein nabati tersebut bisa mengundang efek bahaya jika dikonsumsi 60 gram atau lebih dalam sehari. Waspada juga karena kedelai bisa memicu reaksi alergi pada orang-orang yang alergi kacang. Namun, kedelai dapat menyebabkan beberapa konsekuensi negatif jika dikonsumsi secara erlebihan.
Baca juga : 5 Fakta Menarik Kacang Mete
1. Pengaruhi hormon
Kedelai mengandung fitoestrogen yang diyakini bisa memengaruhi hormon pria jika dikonsumsi berlebihan. Pria yang mengonsumsi makanan kedelai cenderung memiliki konsentrasi sperma yang lebih rendah, tetapi masih normal, dalam kebanyakan kasus. Kadar protein kedelai yang tinggi terkadang juga bisa meningkatkan panjang siklus menstruasi dan menurunkan kadar hormon FSH. Kedelai mengandung estrogen turunan tanaman yang disebut isoflavon. Jika makan kedelai terlalu banyak, isoflavon dapat berdampak negatif pada tubuh wanita. Pastikan untuk tidak mengonsumsi kedelai lebih dari 60 gram per hari.
2. Sebabkan Gas Berlebih
Dampak negatif konsumsi kedelai berlebihan berikutnya dapat menyebabkan gas berlebihan. Pada umumnya kita mengenal kedelai sebagai salah satu bahan makanan yang sehat dengan kandungan serat dan oligosakarida. Senyawa prebiotik bermanfaat untuk membantu memberi makan bakteri usus yang sehat. Tetapi jarang sekali orang yang tahu bahwa mengonsumsi kedelai secara berlebihan dapat menghasilkan gas berlebihan dan menjadikan perut kembung.
Susu kedelai dan makanan kedelai lainnya mengandung galactooligosaccharides. Ini merupakan jenis karbohidrat yang mungkin sulit dicerna bagi sebagian orang. Kedelai sulit dicerna, sehingga dapat menyebabkan gas, kembung, dan rasa tidak nyaman pada umumnya. Ini juga bisa membuat seseorang sering kentut jika dikonsumsi berlebihan. Bentuk kedelai yang difermentasi, seperti miso, tempe, atau kecap lebih mudah dicerna daripada makanan kedelai yang tidak difermentasi.
3. Sebabkan alergi
Kedelai juga bisa menimbulkan alergi bagi sebagian orang. Alergi kedelai terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengartikan protein tidak berbahaya yang ditemukan dalam kedelai sebagai bahaya dan menciptakan antibodi terhadap mereka. Alergi terhadap kedelai, produk kedelai, adalah alergi makanan umum. Seringkali, alergi kedelai dimulai pada masa bayi dengan reaksi terhadap susu formula berbasis kedelai. Tanda-tanda dan gejala alergi kedelai ringan termasuk gatal-gatal atau gatal di dalam dan sekitar mulut. Alergi kedelai membuat seseorang harus membatasi konsumsi kedelai, bahkan harus menjauhinya.
4. Efek Kedelai untuk Asam Urat
Kedelai ternyata tergolong sebagai makanan yang tidak ramah terhadap penderita asam urat. Ini karena kedelai mengandung molekul bioaktif dan purin pada kadar sedang, sehingga dapat memicu peningkatan kadar asam urat di dalam tubuh. Sebuah studi yang dipublikasikan pada The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa kadar asam urat di dalam darah bisa meningkat setelah partisipan studi mengonsumsi susu yang mengandung protein kedelai. Studi tersebut mengeluarkan kesimpulan bahwa susu kedelai mampu mencetuskan gejala asam urat, apalagi untuk orang yang memang sudah memiliki penyakit tersebut. Beberapa studi skala kecil lainnya menyatakan bahwa hubungan kedelai dengan asam urat masih perlu penelitian lebih lanjut. Hal ini untuk memastikan apakah kacang kedelai benar menyebabkan asam urat.
Baca juga : 6 Manfaat Kacang Kedelai untuk Kesehatan
5. Ibu hamil harus mengurangi konsumsi kacang kedelai
Anda mungkin pernah mendengar bahwa wanita yang sedang hamil anak laki-laki, sebaiknya menghindari kacang kedelai. Kandungan fitoestrogen pada kedelai dicurigai dapat menurunkan kadar testosteron dan menyebabkan perilaku feminin pada janin laki-laki kelak saat besar. Klaim tentang kacang kedelai ini jelas mitos belaka.
Fitoestrogen pada kacang kedelai memang bekerja menyerupai estrogen alami dari dalam tubuh, tapi belum ada penelitian yang memadai yang mendukung dugaan tersebut. Mengonsumsi kacang kedelai dalam jumlah wajar, atau sekitar satu cangkir susu kedelai sehari, diperbolehkan selama ibu hamil tidak mengalami reaksi alergi.
6. Pengaruhi Fungsi Tiroid
Kedelai mengandung goitrogen. Zat ini dapat berdampak negatif pada tiroid dengan menghalangi penyerapan yodium. Goitrogens dalam kedelai jika dikonsumsi berlebihan dapat menghalangi sintesis hormon tiroid dan menyebabkan hipotiroidisme dan kanker tiroid. Beberapa penelitian juga telah menemukan bahwa isoflavon kedelai tertentu, termasuk genistein, dapat menghalangi produksi hormon tiroid. Namun, penelitian ini masih berbasis hewan dan diperlukan penelitian lebih lanjut.
7. Sebabkan kekurangan mineral
Kedelai dikenal dengan konsentrasi asam fitatnya yang tinggi. Kedelai memiliki kandungan fitat yang lebih tinggi daripada biji-bijian atau kacang-kacangan lainnya. Asam fitat bisa mengganggu penyerapan zat besi, seng dan kalsium. Mengonsumsinya berlebihan dapat meningkatkan risiko defisiensi mineral. Mengolahnya seperti merendam dan memasaknya dianggap belum cukup untuk mengurangi efek ini. Satu-satunya cara untuk secara signifikan mengurangi kandungan fitat kedelai adalah melalui fermentasi.
Baca juga : 6 Tips Menyimpan Biskuit Agar Tahan Lama
Leave your comment
Note: HTML is not translated!