3 Hal Mengenai Penyakit Bulai pada Cabai
Hargapabrik.id – Ketika kita menanam cabai baik dalam pot maupun di lahan, kita tekadang menemukan bahwa terdapat tanaman kita yang memiliki pertumbuhan berbeda. Salah satunya yaitu tanaman kita tumbuh dengan daun mengeriting serta berwarna kuning keputihan. Ternyata gejala tersebut bukan merupakan variasi genetik dari tanaman cabai melainkan gejala serangan virus. Nah virus apa yang sebenarnya menyerang tanan cabai tersebut, bagaimana gjala serangannya dan bagaimana cara pengendaliannnya akan kami bahas berikut ini.
Baca juga : 7 Langkah Pasti Menanam Cabai dalam Pot Hingga Panen
1. Penularan dan Penyebab
Penakit bulai/kuning pada tanaman cabai disebabkan oleh virus gemini. Penyakit yang disebabkan oleh virus gemini tidak ditularkan karena tanaman bersinggungan atau terbawa benih. Di lapangan virus ditularkan oleh kutu kebul Bemisia tabaci atau Bemisia argentifolia. Kutu kebul dewasa yang mengandung virus dapat menularkan virus selama hidupnya pada waktu dia makan pada tanaman sehat. Satu kutu kebul cukup untuk menularkan virus. Efisiensi penularan meningkat dengan bertambahnya jumlah serangga per tanaman. Sifat kutu kebul yang mampu makan pada banyak jenis tanaman (polifagus) menyebabkan virus ini menyebar dan menular lebih luas berbagai jenis tanaman. Virus gemini memiliki tanaman inang yang luas dari berbagai tanaman seperti: ageratum, kacang buncis, kedelai, tomat, tembakau, dll.
Kepompong berbentuk oval, agak pipih, berwarna hijau ke putih-putihan sampai kekuningkuningan. Pupa terdapat pada permukaan bawah daun. Serangga dewasa berukuran kecil, berwarna putih dan mudah diamati karena pada bagian permukaan bawah daun ditutup lapisan lilin yang bertepung. Seukuran tubuhnya berkisar 1-1.5 mm dan siklus hidupnya antara 7-21 hari. Serangga dewasa biasanya berkelompok dalam jumlah yang banyak. Bila tanaman tersentuh, serangga tersebut akan beterbangan seperti kabut.
Baca juga : Ketahui 2 Hama Utama Pada Cabai dan Penanganannya
2. Gejala
1. Dari jauh hamparan pertanaman cabai berubah dari warna hijau menjadi menguning. Warna kuning hampir mirip penyakit bulai pada jagung sehingga sebagian petani menyebutnya penyakit ”Bulai Amerika”.
2. Pengamatan lapang menunjukkan pertanaman cabai merah yang 100% terserang tidak menghasilkan buah sama sekali.
3. Penyebab penyakit adalah anggota kelompok virus gemini yang juga banyak menyerang tanaman tembakau, tomat.
4. Variasi gejala yang mungkin timbul pada cabai adalah sbb:
- Tipe 1. Gejala diawali dengan pucuk mengkerut cekung berwarna mosaik hijau pucat, pertumbuhan terhambat, daun mengkerut dan menebal disertai tonjolan berwarna hijau tua.
- Tipe 2. Gejala diawali dengan mosaik kuning pada pucuk dan daun muda, gejala berlanjut pada hampir seluruh daun menjadi bulai.
- Tipe 3. Gejala awal urat daun pucuk atau daun muda berwarna pucat atau kuning sehingga tampak seperti jala, gejala berlanjut menjadi belang kuning, sedangkan bentuk daun tidak banyak berubah.
- Tipe 4. Gejala awal daun muda/pucuk cekung dan mengkerut dengan warna mosaic ringan, gejala berlanjut dengan seluruh daun berwarna kuning cerah, bentuk daun berkerut dan cekung dengan ukuran lebih kecil, serta pertumbuhan terhambat.
Baca juga : Ini Dia 2 Macam Teknik Semai Benih Cabai
3. Pengendalian
1. Mengolah lahan dengan baik serta memberikan pupuk berimbang untuk cabai yaitu pupuk kandang 20-30 ton /ha, Urea 100-150 kg, 300-400 kg ZA, 150-200 kg TSP dan KCl 150-200 kg/ha, serta pemakaian plastik mulsa putih perak.
2. Pembibitan dengan cara penyungkupan tempat semaian dengan kain kasa atau plastic yang telah dilubangi. Dan membuat rak pembibitan setinggi lebih kurang 1 m.
3. Untuk daerah yang baru terkena serangan penyakit virus kuning tanaman muda (sampai 30 hari) yang terserang segera dimusnahkan, dan disulam/diganti dengan tanaman yang sehat.
4. Pada daerah-daerah yang telah terserang berat, tanaman muda yang terserang tidak dimusnahkan, tetapi dibuang bagian daun yang menunjukkan gejala kuning keriting dan kemudian disemprotkan pupuk daun.
5. Menanam pembatas/barrier jagung sebanyak 4-5 baris disekeliling pertanaman cabai.
6. Memasang perangkap kuning sebanyak 40 buah/ha
7. Penanaman tagetes (bunga tai ayam) terutama dipinggir pertanaman cabai
8. Pelepasan predator Menochillus sexmaculatus, mampu memangsa sebanyak 200-400 ekor B. tabaci per hari, 12 ekor thrips per hari, 200 ekor aphids per hari, Siklus hidup 18-24 hari, satu ekor betina menghasilkan telur sekitar3.000 butirau kebul putih.
Nah itu tadi 3 ha yang perlu kamu keahui tentang penyakit virus kuning pada cabai. Semoga artikel ini bermanaat dan ikti terus informasi terupdate dari kami.
Baca juga : 4 Tips Memilih Cabai Merah Besar Berkualitas
Leave your comment
Note: HTML is not translated!