4 Tahap Pembuatan MSG
Hargapabrik.id – MSG adalah senyawa pembangkit cita rasa, “mouth fullness”, “impact” dan “mildness”, yang semuanya dapat meningkatkan tingkat penerimaan makanan. MSG biasanya dipasarkan dalam bentuk kristal putih yang siap dilarutkan dalam air. Produk ini tidak higroskopis dan sangat stabil selama penyimpanan dalam waktu yang lama pada suhu ruang. Senyawa ini 100% berbentuk L karena bentuk D tidak menunjukkan sifat “flavour potentiator” (pembangkit cita rasa). Dengan kombinasi panas tinggi dan kondisi asam (pH 2,2-4,4), MSG dapat didehidrasi sebagian menghasilkan Pyrolidone Carbocylic Acid (PCA). MSG paling efektif sebagai “flavour potentiator” pada kisaran pH 5,5-8,0 dan paling tidak stabil pada kisaran pH 2-3,5. Dibawah kondisi asam, sedikit perubahan mulai terjadi setelah 3 hari dan bertambah antara 3-5 hari. Pada kondisi alkali tidak terjadi perubahan selama 10 hari. MSG diproduksi melalui suatu proses hidrolisa protein. Berikut bahan dan tahapan yang dalam membuat MSG atau micin :
Baca juga : 5 Resiko Penyakit dalam Penggunaan Bumbu Instan
1. Siapkan Bahan Utama dan Pembantu Terlebih Dahulu
Dalam proses membuat micin, maka akan menggunakan bahan utama atau baku yang berupa tetes tebu untuk menjadi sumber karbohidrat. Tetes tebu tersebut akan diolah terlebih dahulu agar dapat menghilangkan kandungan Ca yang tersedia, lalu kemudian akan ditambahkan H2S04.
Setelah melakukan sterilisasi tetes tebu, yang dimana harus melalui uap panas dengan suhu maksimal 1200 ºC. Proses itu akan berlangsung selama 10 hingga 20 menit agar bisa dan siap untuk difermentasi pada tabung yang juga telah disterilisasikan sebelumnya.
Selain bahan utama, ada juga bahan pembantu yang terdapat dalam proses pembuatan micin. Bahan pembantu tersebut adalah asam sulfat (H2SO4), amina (NH2), karbon aktif, beet molasses, raw sugar, HCl, dan NaOH.
2. Lakukan Fermentasi
Proses fermentasi akan menggunakan senyawa organik yakni karbohidrat yang berbentuk glukosa. Kemudian reaksi reduksi akan mengubah senyawa tersebut menjadi bentuk lain.
Proses ini juga bisa terjadi karena terdapatnya aktivitas mikroba yang menjadi penyebab terjadinya fermentasi yang sesuai pada substrat organik. Fermentasi bisa mengakibatkan terjadinya perubahan sifat pada bahan pangan, hal ini untuk menjadi penyebab dari pemecahan kandungan bahan tersebut.
Baca juga : Ini Dia ! 7 Manfaat Kopi untuk Wajah
3. Proses Netralisasi dan Kristalisasi
Proses Kristalisasi sendiri adalah sebuah metode yang wajib dan penting ada di dalam purifikasi senyawa dengan memiliki berat molekul yang rendah. Kristal murni akan dinetralkan dengan menggunakan air yang dicampur NaOH.
Larutan micin sendiri memiliki kekentalan 260 Be akan diuapkan pada kondisi vakum yang menggunakan tekanan 64 cmHg. Untuk pemberian umpan sendiri akan berakibat pada bentuk MSG, hal ini disebabkan larutan sedang dalam keadaan yang jenuh. Proses kristalisasi sendiri nantinya akan berlangsung selama 14 jam.
4. Proses Pengayakan dan Pengeringan
Hasil dari proses kristalisasi sebelumnya akan membuahkan kristal MSG yang dipisahkan dengan menggunakan metode cairan sentrifugasi. Kemudian untuk penyaringan dari hasil filtrat akan dikembalikan kepada proses pemurnian, sehingga kristal MSG dapat dikeringkan dengan menggunakan udara panas dalam tempat pengeringan.
Setelah itu, baru melakukan proses selanjutnya yakni pengayakan. MSG akan diayak dengan tingkat 3 ukuran yang meliputi LLC, LC, dan juga RC. Sedangkan untuk ukuran FC adalah kristal berukuran kecil yang dikembalikan ke dalam proses untuk menjadi umpan.
Baca juga : 8 Kelebihan Menggunakan Bumbu Instan
Leave your comment
Note: HTML is not translated!