5 Fakta Menarik Tentang Kerupuk Pasir
Hargapabrik.id – Sebelumnya kita telah mengenal ada bermacam-macam jenis kerupuk yang berkembang di Indonesia, mul;ai dari kerupuk udang, tengiri, kulit dan berbagai macam kerupuk lainnya. Berbeda dari kerupuk-kerupuk yang telah kami bahas sebelumnya, kali ini kami akan membahas tentang kerupuk yang diolah dengan menggunakan pasir. Ya, kerupuk ini dimasak menggunakan pasir dan tanpa menggunakan minyak goreng. Apa saja fakta-fakta menarik dibalik kerupuk pasir ini, simak selengkapnya disini.
Baca juga : Resep 5 Langkah Membuat Kerupuk Kemplang Khas Palembang
1. Dimasak menggunakan Pasir
Secara umum pengolahan kerupuk adalah dengan digoreng menggunakan minyak. Namun, ada salah satu jenis kerupuk di Indonesia yang diolah tanpa menggunakan minyak, melainkan menggunakan pasir. Sesuai dengan proses penggorengannya yang menggunakan pasir, kerupuk ini disebut juga sebagai kerupuk pasir. Selain sebutannya sebagai kerupuk pasir, kerupuk ini juga memiliki nama lain yaitu kerupuk melarat. Sebutan melarat karena cara menggorengnya yang menggunakan pasir. Salah satu penyebabnya karena di masa penjajahan masyarakat banyak yang tidak memiliki minyak goreng akibat dari depresi ekonomi yang melanda negara jajahan seperti Indonesia.
2. Menggunakan Pasir Khusus
Pasir yang digunakan untuk menggoreng kerupuk pun bukan pasir sembarangan, melainkan pasir pegunungan yang sudah melewati proses penyaringan dari bebatuan. Setelah halus, pasir kemudian dicuci agar terbebas dari tanah liat yang menempel. Selanjutnya pasir dijemur untuk menghasilkan pasir yang bersih dan kering. Setelah itu, barulah pasir layak digunakan sebagai pengganti minyak.
3. Sudah Ada Sejak 1920-an
Disebutkan dalam media sosial resmi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, kerupuk asal Kediri ini dimasak dengan pasir yang dipakai dari Sungai Brantas.
Baca juga : 8 Tahap Membuat Kerupuk Sagu Spesial
Adapun kerupuk pasir sudah ada sejak tahun 1920-an. Mulanya, alasan menggoreng menggunakan pasir adalah karena kesulitan masyarakat waktu itu dalam memperoleh minyak goreng, akibat depresi ekonomi era penjajahan.
4. Naik Kelas
Hal menarik dari kerupuk melarat ini ternyata di masa sekarang kerupuk tersebut selalu jadi incaran bagi masyarakat dari luar Kota Cirebon, khususnya jika memasuki masa liburan panjang. Para pembeli yang rata-rata menggunakan mobil berhasil membuat kerupuk bercita rasa gurih dan sedikit manis itu naik kelas.
5. Kerupuk Pasir Menjadi Warisan Budaya Takbenda
Sejak tahun 2014, kerupuk pasir asal Kediri terdaftar sebagai Warisan Budaya Takbenda. Kerupuk ini terbuat dari terigu pati ketela pohon. Penggunaan pasir dalam tahap penggorengannya adalah untuk mendapatkan bentuk kerupuk yang mengembang. Dikatakan dalam situs Gerakan Literasi Nasional Kemdikbud, budaya takbenda juga dikenal sebagai budaya hidup. Sementara, warisan budaya takbenda atau intangible cultural heritage memiliki sifat tidak dapat dipegang atau abstrak (intangible). Menurut UNESCO Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage 2003, warisan budaya takbenda adalah praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan, juga instrumen, objek, artefak, dan ruang-ruang budaya yang berkaitan dengannya. Kelompok, masyarakat, dan terkadang perorangan, juga merupakan bagian dari budaya yang bersangkutan.
Nah itu tadi 5 fakta tentang kerupuk pasir atau kerupuk melarat. Semoga artikel ini bermanfaat dan ikuti terus informasi terupdate dari kami.
Baca juga : 6 Langkah Membuat Kerupuk Gendar Tanpa Bleng
Leave your comment
Note: HTML is not translated!