4 Metode Penyimpanan Cabai Bahan Baku Industri
Hargapabrik.id – Selain produk jadi, bahan baku seperti cabai untuk pembuatan saus maupun sambal juga perlu dilakukan penyimpanan. Diperlukan teknik penyimpanan yang tepat agar cabai sebagai bahan baku lebih tahan lama hingga proses produksi tiba. Berikut ini akan kami ulas mengenai beberapa metode penyimpanan yang bisa diterapkan.
Baca juga : 3 Kategori Pengemasan Cabai Terstandar GHP
1. Penyimpanan dengan Modifikasi Atmosfer (Modified Atmosphere Storage)
Penyimpanan dengan udara termodifikasi adalah penyimpanan dimana tingkat konsentrasi gas O2 lebih rendah dan tingkat konsentrasi gas CO2 lebih tinggi dibandingkan dengan udara normal yang dilakukan dengan pengaturan pengemasan yang akan menghasilkan kondisi tertentu melalui interaksi penyerapan dan pernafasan produk yang disimpan. Ada dua macam penyimpanan dengan udara termodifikasi, yaitu cara aktif dan cara pasif. Cara pasif, kesetimbangan CO2 dan O2 diperoleh melalui pertukaran udara di dalam kemasan yangn melalui film kemasan. Cara aktif, udara dalam kemasan pada awalnya diatur dengan mengeluarkan semua udara di dalam kemasan, kemudian diisi udara kembali dengan konsentrasi CO2 (4-8%) dan O2 (4-8%).
2. Penyimpanan dengan Suhu Rendah
Cabai merupakan salah satu produk yang memiliki laju respirasi tinggi oleh sebab itu memerlukan pra-pendinginan yang cepat. Kalau cabai tidak mengalami pra-pendinginan pada suhu 12-15oC segera setelah pengemasan, maka panas respirasi akan menyebabkan suhu produk meningkat cepat dan mengakibatkan kerusakan. Dalam pendinginan jenis cabai pedas (hot chili) harus disimpan pada suhu 8-10oC dan kelembaban 90-95%, dimana jika suhu lebih tinggi akan terjadi kematangan dan kerusakan yang cepat. Penyimpanan cabai dibawah suhu 4-6oC akan menyebabkan tangkai dan kelopak daun kusam, kulit buah pucat, infeksi dan biji menjadi kehitaman akibat terjadinya chilling injury.
Baca juga : 4 Tahapan Penanganan Pasca Panen Cabai Berdasarkan GHP
Kebutuhan kondisi penyimpanan cabai secara umum sama dengan produk sayuran lainnya seperti ketimun, cabai besar, okra dan paprika, sehingga jenis produk ini dapat disimpan secara bersamaan dengan aman. Penggunaan es dalam penyimpanan dingin tidak boleh bersentuhan langsung dengan cabai. Kondisi khusus lainnya dalam penyimpanan cabai adalah konsentrasi etilen harus dijaga, sebab produk ini sensitif terhadap etilen sehingga dalam penyimpanan diusahakan terhindar dari kontak langsung maupun berdekatan dengan produk lain yang menghasilkan etilen seperti tomat, mangga, dan buah lainnya yang menghasilkan etilen tinggi.
3. Penyimpanan dengan Udara Terkendali (Controlled Atmosphere Storage)
Selain penyimpanan dengan perlakuan suhu atau penyimpanan dingin, penggunaan system Controlled Atmosphere Storage (CAS) dapat menghasilkan mutu produk lebih baik. Penyimpanan dengan pengendalian atmosfer merupakan suatu teknik atau cara penyimpanan, dimana atmosfer di sekeliling produk diatur konsentrasinya. Pengaturan ditekankan pada gas O2 dan CO2, yaitu konsentrasi CO2 dinaikkan dan O2 diturunkan yang disertai pengendalian udara di sekeliling produk secara kontinyu dengan peralatan khusus. Penyimpanan cabai menggunakan sistem CAS dapat menghasilkan mutu yang lebih baik. Sebelum pengolahan cabai dapat disimpan pada konsentrasi dibawah 3-5% O2, 15-20% CO2 selama 3 minggu dengan suhu penyimpanan 5oC tanpa terjadi chilling injury dan penurunan mutu. Penyimpanan segar cabai harus dilakukan dibawah kondisi suhu dan kelembaban seperti pada penyimpanan cabai manis (paprika).
4. Penyimpanan dengan Pengaturan Tekanan (Hipobarik Storage/HS)
Prinsip dasar dari penyimpanan hipobarik (HS) adalah pengaturan tekanan di sekeliling produk yang disimpan, dimana tekanan tersebut lebih rendah dari tekanan atmosfer normal. Produk disimpan dalam kontainer dengan suhu dan tekanan rendah yang konstan. Penurunan tekanan dalam sistem penyimpanan ini mengakibatkan suplai oksigen untuk respirasi menurun, sehingga terjadi penurunan kecepatan respirasi, produksi etilen dan gas-gas lainnya yang dihasilkan oleh produk, serta menghambat atau melemahkan jasad renik. Dalam sistem hipobarik yang menghampakan ruang penyimpanan dapat mengakibatkan pematangan dan pelayuan terhambat. Pada prakteknya penyimpanan hipobarik sebagai cara penempatan suatu komoditas pada aliran udara jenuh dengan uap air (RH 80-100%), pada penurunan tekanan absolut 4-400 mm Hg dan suhu pengendalian -2-(-15)oC, dengan kondisi ini membedakan dari metode penyimpanan lainnya.
Nah itu tadi teknik penyimpanan cabai sebagai bahan baku industri. Semoga artikel ini bermanfaat dan ikuti terus informasi terupdate dari kami.
Baca juga : Mengenal GHP (Good Handling Practices) dan 3 Prinsipnya
Leave your comment
Note: HTML is not translated!