Mengenal GHP (Good Handling Practices) dan 3 Prinsipnya
Hargapabrik.id – Setela sebelumnya kita mempelajari mengenai budidaya tanaman cabai merah dengan menerapkan GAP (Good Agriculture Practice) kini saatnya kita mempelajari tentang GHP (Good Handling Practice). Apa yang sebenarnya disebut dengan GHP, simak penjelasan kami berikut ini.
Baca Juga : 4 Tips Memilih Cabai Merah Besar Berkualitas
Kegiatan pascapanen bertujuan mempertahankan mutu produk segar agar tetap prima sampai ketangan konsumen, menekan losses atau kehilangan karena penyusutan dan kerusakan, memperpanjang daya simpan dan meningkatkan nilai ekonomis hasil pertanian. Diperkirakan, kehilangan hasil buah/sayuran masih relatif tinggi melebihi 20 %. Kegiatan penanganan pascapanen umumnya masih belum cukup baik dilakukan oleh petani, packing house (rumah kemasan) maupun pedagang. Saat ini kegiatan pascapanen di tingkat petani umumnya dilakukan secara tradisional, dengan alat yang sederhana. Oleh karena itu, perbaikan sistem pengelolaan tanaman secara terpadu disertai pengembangan teknologi pemanenan dan penanganan pascapanen merupakan salah satu unsur yang diperlukan untuk mencapai mutu produk yang baik.
Good Handling Practice sendiri merupakan acuan pedoman penanganan pasca panen cabai. Secara etimologi, Good Handling Practices (GHP) merupakan pedoman tentang tata cara penanganan pasca panen hasil pertanian yang baik dengan tujuan menghasilkan pangan yang bermutu, aman, dan layak dikonsumsi oleh calon konsumen. Pentingnya penerapan GHP adalah agar kehilangan dan kerusakan hasil dapat ditekan seminimal mungkin untuk menghasilkan produk yang bermutu atau memenuhi standar mutu yang berlaku seperti standar nasional Indonesia (SNI).
Baca juga : Ini dia 8 Syarat Mutu Saus Cabai sesuai SNI
Kementerian Pertanian RI selalu mendorong para petani untuk menerapkan GAP dan GHP secara berkesinambungan. Untuk itu diperlukan peningkatan mutu hasil daya saing produk hortikultura sesuai dengan standar GAP (Good Agriculture Practices), GHP (Good Handling Practices) dan GMP (Good Manufacturing Practices). Dengan menerapkan GHP maka persoalan seperti produk hortikultura yang bersifat musiman, fluktuasi harga, susutnya hasil panen dan penampilan produk olahan yang sangat sederhana dapat teratasi.
Prinsip-prinsip penerapan GHP :
1. Menekan tingkat kerusakan
Cabai hasil panen memiliki 30-50% potensi kehilangan mutu selama penanganan sehingga penanganan cabai harus dilakukan dengan berhati-hati. Produk juga perlu dilakukan pengemasan untuk melindungi produk dari rusak mekanik sepeti tertindih dan sebagainya.
2. Menjaga mutu cabai
Apabila cabai telah masuk ke sektor pasar industri maka produsen perlu untuk selalu menjaga mutu cabai sesuai persyaratan standar mutu yang berlaku.
3. Menjamin kualitas, kuantitas dan kontinuitas
Sebagai seorang produsen sudah merupakan kewajiban untuk selalu menjaga amanat pembeli dengan selalu menjaga kualitas stok produk, kuantitas serta kontinuitasnya.
Nah itu pengertian tentang GHP (Good Handling Practice) beserta prinsip penerapan GHP. Semoga artikel ini bermanfaat dan ikuti terus informasi terupdate dari kami.
Baca juga : 7 Langkah Pasti Menanam Cabai dalam Pot Hingga Panen
Leave your comment
Note: HTML is not translated!