Pencegahan Autism Sejak Masa Kehamilan
Hargaparik.id – Perkembangan otak pada manusia sudah dimulai sejak dalam masa kehamilan. Oleh sebab itu kita seringkali mendengar bahwa ibu hamil harus menjaga pola makan dan pola hidup yang baik agar anaknya kelak lahir dengan sehat. Ternyata, perilaku ini juga berpotensi untuk mencegah kemungkinan adanya gangguan perkembangan otak pada janin. Nah berikut ini kami sampaikan ulasan mengenai pencegahan autisme sejak masa kehamilan.
Autisme secara umum diartikan sebagai kelainan perkembangan otak yang membuat penderitanya mengalami kesulita berkomunikasi dengan orang lain. Ganggguan ini menyebabkan gangguan perilaku yang menyebabkan ia sulit untuk mengekspresikan diri atau punmemahami pikiran atau perasaan orang lain. Hingga saat ini faktor penyebab autisme masih diteliti. Meskipun demikian banyak yang mengatakan bahwa autism dapat juga disebabkan oleh factor genetik.
Apakah autis dapat dideteksi sejak dalam kandungan ?
Mendeteksi kemungkinan terjadinya autisme sejak dalam kandungan sangat berpotensi untuk mencegah terjadinya autis. Namun hingga saat ini teknologi medis masih belum mampu untuk melakukan deteksi tersebut dan masih dalam banyak rangkaian penelitian. Selain itu, faktor genetic membawa pengaruh yang besar terhadap autisme.
Baca juga : 5 Makanan yang Baik Buat Kesehatan Ibu Hamil
Meski autisme tidak dapat dicegah dengan pasti, setidaknya ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar kesehatan dan perkembangan janin dalam kandungan dapat terjaga dan terjamin. Beberapa upaya dibawah ini dapat sobat terapkan untuk mempersiapkan masa pertumbuhan dan perkembangan janin.
1. Hindari alkohol dan tidak merokok
Selama masa kehamilan, ibu hamil sebaiknya berhenti mengonsumsi minuman beralkohol dan menjauhi rokok. Menjauhi rokok bukan hanya berhenti merokok, ibu hamil juga harus menghindari tempat-tempat publik dengan paparan asap rokok yang tinggi. Hindari begadang juga sangat dianjurkan agar bayi bisa terlahir sehat.
2. Tidak minum obat sembarangan
Ibu hamil memang bisa merasakan pusing dan mual, atau merasa harus mengonsumsi vitamin tambahan untuk menjaga kesehatan tubuh dan janinnya. Meminum obat yang dijual di pasaran dengan sembarangan sangat tidak dianjurkan, karena berisiko mengganggu bahkan menghentikan perkembangan janin dan menghambat jalannya oksigen ke rahim. Contoh obat yang bisa meningkatkan risiko autisme pada anak adalah jenis valproate atau obat untuk epilepsi dan gangguan saraf. Oleh karena itu apabila ibu hamil sakit selama masa kehamilan sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter.
3. Jaga jarak kehamilan
Menurut sebuah studi, jarak kehamilan antara 2 sampai 5 tahun menurunkan risiko autisme dibandingkan dengan anak yang dikandung dalam kurun waktu kurang dari waktu tersebut. Selain itu, usia orang tua yang berkaitan dengan kesuburan dan proses pembuahan juga memengaruhi terjadinya autisme pada anak sehingga perlu diperhatikan lebih lanjut.
4. Vaksinasi dan TORCH
Ibu hamil juga perlu mendapatkan vaksinasi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh serta janinnya. Pemberiannya pun bisa dilakukan sebelum dan saat menjalani kehamilan. Selain itu, Anda juga harus melakukan skrining TORCH (toksoplasma, rubella, cyromegalo virus, herpes) sehingga menurunkan risiko menular pada janin dan tentu saja menghindarkan kemungkinan terjadinya autisme.
Baca juga : 4 Tips Buat Mengatasi Rasa Mual saat Hamil
5. Memperbanyak konsumsi makanan mengandung zat besi
Sebuah studi kesehatan yang dipublikasikan di American Journal of Epidemiology menemukan bahwa ibu hamil yang rutin mengonsumsi makanan mengandung zat besi saat hamil memiliki risiko kecil untuk melahirkan anak dengan autisme. Tak hanya mencegah autisme, makanan mengandung zat besi juga bermanfaat untuk perkembangan otak bayi. Ibu hamil dapat memenuhi kebutuhan zat besi dengan mengonsumsi makanan seperti daging, makanan laut, telur, roti, dan sereal. Ibu hamil juga dapat mengonsumsi suplemen penambah zat besi dengan konsultasi terlebih dahulu pada dokter.
6. Konsumsi makanan mengandung asam folat
Selain zat besi, kandungan asam folat atau vitamin B9 juga memperkecil risiko melahirkan anak dengan autisme. Tak hanya itu, asam folat juga bermanfaat untuk perkembangan otak bayi. Nutrisi asam folat dapat diperoleh dengan mengonsumsi asparagus, telur, brokoli, pisang, dan bayam.
7. Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter
Untuk mengetahui perkembangan janin dalam kandungan, jangan lupa untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter. Dokter akan memberikan saran atas kondisi kehamilan Anda dengan tepat. Selain mengurangi risiko autisme, pemerikasaan rutin juga bisa membantu mencegah kondisi kesehatan atau penyakit lain yang mungkin dialami ibu hamil maupun janin.
8. Menerapkan pola hidup sehat
Selama Anda mengandung, sebisa mungkin tetap rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat serta mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisi. Selain itu, hindari paparan polusi udara yang tinggi agar tak memengaruhi tumbuh kembang janin. Terakhir, jauhi stres dengan menjalani hal-hal yang Anda sukai dan inginkan agar tetap merasa bahagia saat menjalani kehamilan.
Sekian ulasan mengenai upaya pencegahan autisme sejak dalam kandungan. Meskipun metode deteksi autisme ditemukan dan pencegahannya belum dapat dipastikan keberhasilannya, setidaknya dengan menerapkan tips diatas tumbuh kembang janin dalam kandungan dapat lebih terjaga.
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen dan kritik yang membangun serta ikuti terus informasi terupdate dari Hargapabrik.id !
Baca juga : 3 Vaksin yang Sebaiknya Diberikan Oleh Ibu Hamil
Leave your comment
Note: HTML is not translated!