3 Gejala Intoleransi Laktosa
Hargapabrik.id – Susu sapi memang baik untuk kesehatan tubuh terutama untuk tulang dan gigi. Namun ternyata ada sebagian kecil orang yang tidak dapat mengkonsumsi susu sapi karena memiliki intoleransi laktosa. Lalu bagaimana penjelasan dan ciri-ciri intoleransi terhadap laktosa, simak uraian berikut ini.
Baca juga : 3 Kesalahan Umum Saat Merebus Telur
Definisi intoleransi laktosa
Intoleransi laktosa adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika usus tidak mampu mencerna laktosa. Laktosa adalah jenis gula yang banyak terdapat dalam susu hewani dan produk olahannya, seperti keju, es krim, yogurt, dan mentega (butter).
Normalnya, usus kecil butuh enzim yang disebut laktase untuk memecah laktosa menjadi gula dalam bentuk lebih sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa. Tubuh kemudian menyerap gula sederhana ini ke dalam aliran darah untuk dijadikan energi. Ketika tidak bisa dicerna dan diserap tubuh, laktosa akhirnya berubah menjadi gas yang menyebabkan munculnya berbagai gejala masalah pencernaan.
Seberapa umum intoleransi laktosa?
Menurut Cleveland Clinic, diperkirakan 68% jumlah populasi di dunia mengalami intoleransi pada laktosa. Kebanyakan orang dengan gangguan sistem pencernaan ini memiliki etnis dan ras, seperti Amerika Latin, Afrika-Amerika, Asia, dan Eropa Timur. Satu kondisi yang mirip dengan intoleransi laktosa (lactose intolerance) adalah alergi susu (cow milk allergy). Alergi susu adalah kondisi terkait sistem imun. Seseorang dapat mengalami reaksi alergi bila sistem imunnya sensitif terhadap protein susu.
Tanda dan gejala intoleransi laktosa
Gejala intoleransi laktosa biasanya dapat mulai muncul dalam waktu 30 menit – 2 jam setelah makan hidangan mengandung susu. Ada beberapa orang yang sangat sensitif terhadap laktosa sehingga gejalanya bisa muncul dengan cepat dan parah. Namun, ada juga sebagian orang yang masih bisa mengonsumsi laktosa dalam jumlah sedikit. Gejala yang muncul pun mungkin terasa ringan atau samar. Gejala intoleransi laktosa yang umumnya muncul adalah sebagai berikut.
Baca juga : 4 Langkah untuk Menjaga Kualitas Gudang Beras
1. Perut sakit, kembung, dan/atau kram
Laktosa yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna dan mengalami proses fermentasi. Selama proses fermentasi ini, laktosa akan melepaskan asam lemak dan sekumpulan gas berupa hidrogen, metana, dan karbon dioksida. Kandungan asam dan gas yang berlebihan bisa menyebabkan perut terasa kembung, sakit, dan bahkan kram.
2. Diare
Orang yang tidak bisa mencerna laktosa rentan mengalami gejala diare. Diare terjadi sebagai reaksi tubuh ketika volume air dalam usus besar bertambah. Semakin banyak cairan yang dialirkan ke usus, semakin banyak pula air yang ikut terbawa bersama feses.
3. Gejala lainnya
Selain tiga gejala di atas, ada beberapa gejala lainnya yang lebih jarang terjadi, seperti:
•sakit kepala,
•kelelahan,
•kehilangan konsentrasi, dan
•terdengar suara gemuruh dari perut.
Namun, gejala-gejala ini belum ditetapkan sebagai gejala sebenarnya dan mungkin memiliki penyebab lain.
Sementara itu, gejala intoleransi laktosa pada anak mungkin akan sedikit berbeda, yaitu:
•diare berbuih,
•pertumbuhan dan perkembangan yang melambat, serta
•terkadang muntah.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran tentang gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Nah demikian rtadi penjelasan mengenai intoleransi terhadap laktosa, semoga artikel ini bermanfaat dna ikuti terus informasi terupdate dari kami.
Baca juga : 3 Tips Menyimpan Daging di Kulkas
Leave your comment
Note: HTML is not translated!