Macam-macam Bahan Kemasan
www.warunghijau.com - Dunia industry makanan dan minuman terutama, penampilan produk sangat penting guna untuk samara iklan dan mengidentifikasi suatu produk agar konsumen dapat mudah dalam mencari produk serta berguna dalam pengambilan keputusan rantai distribusi suatu produk. Bahan atau material suatu kemasan yang paling banyak digunakan untuk mengemas suatu produk makanan dan minuman yaitu : plastik, kaca, logam dan kayu dan turunannya. Berikut jenis kemasan makanan dan minuman yang sesuai dana man untuk produk makanan dan minuman .
Baca juga : 5 Klasifikasi Memilih Kemasan
1. Plastik
Plastik adalah bahan polimer organik yang dapat dibentuk menjadi bentuk yang diinginkan. Sifatnya yang ringan dan keserbagunaannya telah dikonfirmasi selama beberapa dekade dalam pemrosesan dan pengemasan makanan.
Kemasan plastik melindungi terhadap kontaminasi makanan dan menawarkan kekuatan mekanik yang memadai. Karena biaya produksi plastik yang lebih rendah dan konsumsi energi yang lebih rendah, plastik telah menggantikan bahan kemasan tradisional.
Beberapa jenis plastik merupakan bahan yang dapat didaur ulang. Dalam proses pembuatan plastik, ada banyak jenis resin plastik, dengan yang paling banyak digunakan adalah:
a. Polyvinyl chloride (PVC)
Merupakan jenis yang sangat tahan terhadap kelembaban, lemak, dan gas
Polyethylene mempunyai beberapa jenis yaitu : PET, HDPE, LDPE. Perkembangan jangkauan PET telah merevolusi industri pengemasan, memungkinkan plastik untuk bersaing secara langsung dengan botol kaca.
b. Polystyrene (PS)
Merupakan jenis plastik pilihan untuk thermoforming karena kekuatannya, kelenturan dan biaya rendah.
c. Selulosa
Jenis zat biodegradable yang diperoleh dari dinding sel sayuran dan jamur. Merupakan film transparan pertama yang digunakan dalam kemasan dan saat ini digunakan untuk produk permen dan kue.
d. Poliamida
Jenis polimer yang dapat ditemukan di alam seperti wol, atau secara sintetis, seperti nilon. Mereka digunakan untuk produk makanan rebus, makanan beku, ikan, daging, sayuran dan daging.
Baca juga : Teknik Pengawetan Alami
2. Logam (Baja, Timah, Aluminium)
Penggunaan logam ini adalah pengawetan makanan dan minuman kaleng. Yang paling umum digunakan adalah baja berlapis timah dan kaleng aluminium. Ini merupakan bahan buram yang memberikan keuntungan bagi makanan yang sensitif terhadap cahaya.
Sedangkan aluminium semakin banyak digunakan untuk kemasan kaleng karena ringan, biaya rendah dan kapasitas untuk didaur ulang. Ini dapat ditemukan dalam kemasan penutupan botol dan pembungkus dan laminasi. Merupakan bahan yang memiliki sifat penghalang yang sama dengan baja tetapi dengan keuntungan karena tahan terhadap korosi.
3. Kaca
Kaca adalah bahan lembam yang tahan terhadap gas dan uap. Ini adalah penghalang oksigen yang sangat baik dan benar-benar netral ketika kontak dengan makanan. Namun kekurangan dari material ini rapuh dan berat yang membutuhkan banyak energi untuk proses produksi.
Kaca menggunakan salah satu bahan baku paling banyak yaitu silika, tetapi tidak terbarukan. Meskipun demikian, ini adalah produk yang dapat didaur ulang, karena dapat digunakan sebagai wadah berulang kali.
4. Kayu, Kardus dan Kertas
Produk yang berasal dari kayu banyak digunakan dalam pengemasan makanan, kayu yang dibentuk berupa kertas dan kardus merupakan produk yang sangat murah dan ringan dengan kapasitas pencetakan yang sangat baik. Meskipun sangat sensitif terhadap kelembapan, namun dapat dikombinasikan dengan kombinasi kertas dan bahan lain seperti plastik atau parafin.
Menentukan suatu jenis bahan kemasan merupakan pilihan yang sangat penting, maka perlu sekali untuk kita bersama-sama membagikan artikel ini untuk pengetahuan bersama, warung hijau menunggu kritik dan saran artikel ini dan ditunggu like, share dan komen kalian.
Baca juga : Material Kemasan Food Grade
Leave your comment
Note: HTML is not translated!