Ini Dia Perkembangan Air mineral kemasan di indonesia !
Hargapabri.id – Sebelumnya kita telah mengetahui perbedaan antara air minum biasa (air putih) dengan air mineral. Selanjutnya mari kita bahas sejarah perkembangan air mineral kemasan di Indonesia. Bagaimana sejarah, asal muasal berkembangnya air minum kemasan di Indonesia, siak penjelasan kami berikut ini.
Baca juga : 5 Perbedaan Air Putih dan Air Mineral yang Perlu Kamu Tahu !
1. Pencetus
Sejarah air mineral kemasan di Indonesia dicetuskan oleh Hendrik Freerk Tillema, pria berdarah Belkamu. Pada tahun 1870an Hendrik meluncurkan produk air minum kemasan dengan nama Hygeia. Kota Semarang menjadi tempat di mana air mineral kemasan pertama dibuat. Namun, pada saat itu ide Hendrik tidak mendapat sambutan hangat oleh masyarakat saat itu. Orang-orang pada masa itu justru menganggap konyol ide Hendrik. Mereka berpikir untuk apa membeli air minum dalam kemasan sedangkan air sumur atau air PAM dapat mereka minum. Penolakan itu membuat Hendrik akhirnya harus menutup Hygeia.
60 tahun berlalu dari usaha Hendrik memasarkan air kemasan Hygeia, Tirto Utomo , pria yang memiliki nama Tionghoa Kwa Sien Biauw, mengikuti jejak Hendrik. Melalui perusahaannya, PT. Golden Mississippi, ia meluncurkan produk air mineral kemasan dengan merek dagang Aqua. Ia memikirkan secara masak-masak kandungan dalam air mineral yang ia pasarkan dan dari mana asal air mineral yang akan ia produksi. Tirto menggunakan air pegunungan yang sudah melalui proses ultraviolet dan ozonisasi. Proses inilah yang menjadi jawaban dari pertanyaan masyarakat tentang apa bedanya air mineral dengan air minum biasa. Air mineral yang dihasilkan Tirto bening, tanpa aroma, tanpa warna, tanpa gula dan pengawet. Aqua pertama kali beredar di pasaran pada tahun 1974. Saat ini, Aqua berada di bawah naungan Danone.
2. Apakah Semua Air Mineral Sama ?
Banyaknya bermunculan merek air mineral kemasan menimbulkan tkamu tanya pada benak konsumen, apakah air mineral setiap merek berbeda? Mengapa ada banyak merek air mineral yang dipasarkan? Faktanya, meski terlihat sepele hanya air putih dalam botol, tetapi kandungan air mineral setiap merek berbeda-beda dengan rasa yang berbeda juga. Ternyata, kandungan mineral dalam airlah yang membuat rasanya berbeda-beda. Selain kadar mineral, hal lain yang menjadi pembeda setiap merek adalah sumber air yang digunakan (mata air pegunungan atau sumber air yang dalam/ di bawah tanah).
Baca juga : 5 Manfaat Minum Air untuk Kesehatan
3. Kemasan Air Mineral
Apakah kemasan air mineral botol bisa dipakai berulang? Jawabannya adalah tidak. Plastik yang digunakan untuk botol minum air mineral kemasan tidak didisain untuk pemakaian berulang. Lantas, mengapa kita menggunakan galon berulang? Air galon berkapasitas 19 liter umumnya menggunakan bahan plastik yang dapat digunakan berulang. Hal inilah yang menjadi perbedaan air mineral botol dengan galon.
4. Bisnis air mineral apakah menguntungkan?
Bisnis air mineral kemasan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Setiap tahunnya, Danon mampu memproduksi setidaknya 79 juta galon per tahun. Jadi, bisa kamu bayangkan omset penjualan air mineral produk air dalam kemasan rintisan Tirto Utomo tersebut.
Nah sobat Gabrik, tu tadi perjalanan bersejarah air mineral kemasan di Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat dan ikuti terus informasi terupdate dari kami.
Baca juga : 5 FUN FACT Seputar Air Minum yang Harus Kamu Tahu !
Leave your comment
Note: HTML is not translated!