Waspada ! 7 Tanda Ikan Kaleng Tidak Layak Konsumsi
Hargapabrik.id – Ikan sarden (Sardinella sp.) merupakan ikan olahan yang dikemas dalam kaleng yang banyak diproduksi didalam dan luar negeri. Kelebihan pengemasan ikan dalam kaleng diantaranya adalah praktis bagi para konsumen dalam memasaknya, dapat disimpan lebih lama dan dapat meminimalisir kontaminasi dari luar seperti bakteri. Demi kemudahan, makanan kaleng merupakan pilihan yang terbaik. Namun tetap perlu diwaspadai. Pasalnya makanan kaleng ternyata juga memiliki sisi negatif yang bisa memberi dampak buruk pada tubuh.
Baca juga : 6 Fakta Menarik tentang Kopi Instan
1. Kaleng Menggembung
Kalau kaleng menggembung, bisa dipastikan sudah ada kontaminasi bakteri di dalam kaleng. Saat berkembang biak, sejumlah bakteri melepaskan racun yang salah satunya berbentuk gas. Ini pun membuat kaleng jadi menggelembung.
2. Kaleng Korosi
Kaleng yang sudah mengalami korosi yaitu menandakan melelehnya metal yang kemungkinan besar langsung diserap ke dalam makanan yang disimpan di dalamnya. Selain bikin makanan beracun, korosi ini juga bikin lubang di kaleng yang memungkinkan bakteri masuk dan berkembang biak.
3. Kaleng Penyok
Ketika kaleng penyok, terjadi perubahan komposisi udara di dalam kaleng. Ini berisiko terjadi keluarnya udara di dalam kaleng yang kemudian tergantikan dengan masuknya udara luar yang mengandung bakteri. Belum lagi kalau penyok ini juga diikuti oleh munculnya lubang di kaleng.
4. Bunyi Mendesis Kencang Ketika Dibuka
Kaleng terlihat normal dari luar, tapi ketika dibuka mengeluarkan bunyi mendesis yang melebihi batas normal. Hati-hati, bisa jadi gas beracun dari bakteri juga sudah dihasilkan di dalam kaleng.
Baca juga : 5 Golongan Mie Berdasarkan Tahap Pengolahannya
5. Cairan Muncrat Berlebihan
Saat kaleng dibuka, cairan di dalamnya muncrat berlebihan? Bisa jadi ini karena aktivitas gas hasil perkembangbiakan bakteri yang membuat kaleng jadi mengalami penambahan tekanan lebih dari biasanya.
6. Isi Berbusa
Saat kaleng dibuka, kamu melihat banyak gelembung udara di dalamnya. Ini juga tanda aktifitas perkembangbiakan bakteri yang menghasilkan gas beracun.
7. Berbau dan Berubah Warna
Bau yang tidak seperti biasanya juga jadi penanda kalau kondisi makanan sudah tidak fresh alias mengalami pembusukan. Begitu pun warnanya. Tujuan makanan dikalengkan adalah untuk membuatnya awet, sama dengan kondisinya saat diproduksi. Jadi kalau makanan sudah berubah warna, sebaiknya dibuang.
Baca juga : 6 Resiko Konsumsi MSG Berlebih
Leave your comment
Note: HTML is not translated!