Apa Itu HACCP ?
Hargapabrik.id - Hazard Analysis Critical Control Point atau HACCP adalah suatu sistem pengawasan dan pengendalian pangan yang digunakan dalam mencegah terjadinya masalah berdasarkan identifikasi titik kritis dalam tahap penanganan dan proses produksi. HACCP merupakan bentuk manajemen risiko yang menggunakan pendekatan preventive (pencegahan) yang dikembangkan dalam menjamin keamanan pangan. HACCP sebenarnya bisa digunakan di berbagai bidang industri, namun yang paling sering yaitu pada industri pangan atau makanan.
Baca juga : 5 Indikator dalam Good Manufacturing Practices
HACCP dikenal sebagai sistem keamanan pangan yang efektif dan mulai diakui serta diterapkan di seluruh dunia termasuk Uni Eropa. Banyak permintaan konsumen dari negara pengimpor yang mewajibkan HACCP bagi UKM yang akan melakukan ekspor. Dengan menerapkan HACCP secara konsisten, UKM di sektor pangan dapat memberikan kepercayaan dan jaminan pada konsumen terhadap keamanan pangan.
Sebagai standar yang sangat menyoroti pentingnya mutu dan keamanan suatu produk pangan, HACCP dapat diterapkan pada seluruh mata rantai proses pengolahan, mulai dari tahap penyediaan bahan baku hingga konsumsi. Hal ini karena bahan baku yang digunakan serta proses produksi masih berpotensi menyebabkan terjadinya pencemaran, entah berupa fisik, kimia, maupun mikrobiologis.
System HACCP dapat dikatakan pula sebagai alat pengukur atau pengendalian yang berfokus pada jaminan keamanan pangan, terutama pada pengurangan adanya bahaya (hazard) yang berasal dari bahaya mikrobiologi (biologi), kimia dan fisika dengan cara mencegah dan mengantisipasi terlebih dahulu disbanding memeriksa/menginspeksi saja.
Baca juga : 10 Prinsip-prinsip Dasar GMP
Jenis bahaya dalam produksi pangan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:
• Mikrobiologis. Bahaya ini dapat disebabkan oleh bakteri patogen, parasit atau virus penyebab keracunan seperti E. coli, hepatitis A, Listeria monocytogenes, dan lain sebagainya.
• Kimia. Bahaya ini dapat di sebabkan oleh zat kimia yang masuk ke dalam pangan seperti bahan pengawet, pewarna makanan, logam berat, dan lain sebagainya.
• Fisik. Bahaya ini dapat di sebabkan oleh benda-benda asing yang seharusnya tidak boleh masuk ke dalam bahan pangan seperti potongan kayu, logam, pecahan gelas, kerikil, tulang, bagian tubuh, dan lain sebagainya.
Untuk bisa mengetahui ada atau tidaknya bahaya yang telah di kelompokan di atas, diperlukan analisis bahaya yang dilakukan secara sistematik dan terorganisasi.
Baca juga : 9 Ruang Lingkup penerapan GMP
Leave your comment
Note: HTML is not translated!