3 Efek Negatif Dari Mengkonsumsi Gula Berlebih
hargapabrik.id - Menurut data United States Department of Agriculture (USDA), berdasarkan laporan penggunaan gula untuk penduduk Indonesia tahun 2018, asupan gula penduduk Indonesia sebanyak 11,47 kg per orang per tahun, jika diambil konsumsi per hari, berarti rata-rata sebanyak 32 gram tiap harinya.
Artinya ini jauh melebihi standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 25 gram (enam sendok teh), kelebihan gula pada anak bisa menimbulkan efek yang berbahaya, seperti diabetes pada anak, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan, penyakit diabetes menjadi pembunuh nomor tiga di Indonesia.
Kejamnya gula pada anak bukan soal diabetes, banyak pakar sepakat, efek berbahaya kelebihan gula pada anak bisa memicu berbagai penyakit.
Baca juga: Abon: Sejarah dan Cara Pembuatannya
Berikut beberapa efek negative yang di timbulkan dari kebanyakan makan manis :
1. Dampak Obesitas Gegara Si Manis
Kenapa obesitas bisa sangat berbahaya apabila dialami anak-anak? Hampir enam tahun lalu, pakar di WHO telah mengingatkan pentingnya mengurangi asupan gula, termasuk pada anak-anak, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan kondisi ini, seperti pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik.
Masih merujuk pada laporan di atas, Penyakit Tidak Menular (PTM) juga dapat dipicu oleh obesitas, tingginya asupan gula menjadi perhatian karena hubungannya berkaitan erat dengan kualitas makanan yang buruk, obesitas, dan semakin tingginya risiko mengalami PTM.
Masalah obesitas pada anak sebenarnya bukan cuma berkaitan dengan konsumsi lemak saja, kelebihan gula pada anak juga menjadi penyulut meroketnya berat badan Si Kecil.
Gula adalah bagian dari karbohidrat yang menjadi sumber utama energi dan diperlukan untuk pertumbuhan tubuh anak, hal yang patut diperhatikan, tubuh manusia amat mudah mencerna dan menyerap gula sebagai sumber energi tubuh.
2. Memicu Banyak Penyakit, Berujung pada Jantung
Tahukah anda bahwa kelebihan gula bagi anak juga diam-diam dapat menghantui kesehatan jantungnya, terdapat bukti kuat yang mendukung hubungan gula tambahan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular pada anak-anak, peningkatan masalah jantung terkait gula tambahan ini dipicu melalui peningkatan asupan energi, peningkatan adipositas (kelebihan timbunan lemak pada tubuh), dan dislipidemia (kondisi di mana kadar lemak dalam darah meningkat).
Sayangnya, bagaimana gula memengaruhi kesehatan jantung belum sepenuhnya dipahami, namun tampaknya gula memiliki beberapa hubungan tidak langsung, misalnya jumlah gula yang tinggi yang membebani organ hati.
Seiring waktu, hal ini menyebabkan penumpukan lemak yang lebih besar, kondisi ini nantinya bisa berujung pada penyakit hati berlemak, penyebab diabetes, dan meningkatkan risiko penyakit jantung, kondisi ini bisa memicu tekanan darah tinggi, peradangan, penambahan berat badan, diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit hati berlemak.
Baca juga: 5 Makanan Yang Memiliki Gluten Tinggi
3. Dampak Kelebihan Gula bagi Kesehatan Gigi Anak
Bicara soal dampak kelebihan gula bagi anak, tentu belum tuntas jika belum membahas tentang bagaimana efeknya pada kesehatan gigi, selain berdampak pada peningkatan risiko obesitas, masalah kesehatan jantung, hingga kecanduan, asupan gula yang berlebihan juga bisa mendatangkan dampak negatif bagi kesehatan mulut dan gigi anak.
Lantas, apa saja dampak kelebihan asupan gula bagi kesehatan mulut dan gigi anak?
Karies gigi dijelaskan sebagai kondisi yang terjadi ketika bakteri yang hidup di plak gigi menghasilkan asam yang menurunkan pH pada permukaan gigi, hal ini bisa menyebabkan terjadinya demineralisasi, dengan kalsium dan fosfat berdifusi keluar dari email gigi.
Akibatnya, struktur dan lapisan terluar gigi menjadi rusak atau terkikis, lalu secara bertahap semakin menggerogoti dentin atau lapisan tengah gigi dan pada kasus yang parah, bukan tidak mungkin jika pengikisan terus berlanjut hingga mencapai sementum atau akar gigi.
Baca juga: 5 Bahaya Yang Mengintai Apabila Memakan Makanan Siap Saji
Leave your comment
Note: HTML is not translated!