3 Fakta Tentang Emping Melinjo
Hargapabrik.id – Emping melinjo, sesuai namanya, makanan ini terbuat dari biji melinjo yang dipipihkan, dikeringkan lalu digoreng. Rasanya yang manis dan gurih membuat camilan ini memiliki banyak penggemar. Banyak fakta dan mitos yang beredar dimasyarakat mengenai emping melinjo. Nah apa saja fakta-fakta tersebut, simak penjelasan kami pada artikel kali ini.
Baca juga : 6 Fakta menarik tentang kerupuk seblak
1. Penyebab Asam Urat
Kamu mungkin sudah tidak asing dengan larangan makan emping bagi penderita asam urat. Anggapan ini pun sudah turun-temurun dipercaya kebenarannya, termasuk oleh pihak medis. Faktanya, emping merupakan sejenis kerupuk yang berbahan dasar melinjo. Buah yang punya nama latin Gnetum gnemon L ini mengandung purin yang relatif tinggi, yaitu berkisar 50 hingga 150 mg per 100 gram sajian. Dengan demikian, efek makan emping melinjo terutama dalam porsi berlebih terbukti dapat meningkatkan kandungan asam urat dalam darah.
Senyawa purin yang terkandung dalam emping melinjo selain berdampak negatif terhadap kesehatan manusia seperti adenin yang dapat menurunkan pertumbuhan, Melinjo juga dapat meningkatkan aktifitas enzim purin di hati, perubahan pada pola ekskresi purin di urin, sehingga volume urin meningkat dan terjadi pembesaran ginjal.
2. Kulit Melinjo Bersifat Anti Asam Urat
Hal yang unik dari melinjo ini salah satunya adalah pada kulitnya. Jika sebelumnya telah disebutkan bahwa daging buahnya mengandung purin yang tinggi dan berpotensi menyebabkan asam urat, kulit melinjo justru mengandung senyawa yang berlawanan. Pada kulit melinjo memiliki senyawa antigout (anti-asam urat) yang mampu menghambat kerja enzim Xantine oksidase. Xantine oksidase adalah enzim yang mensintesis asam urat. Hal ini juga terdapat pada allopurinol, obat penurun asam urat yang biasa dikonsumsi masyarakat. Sama seperti allopurinol, zat tersebut dapat menghambat xantin oksidase karena memiliki struktur yang mirip dengan xiantine.
Selain itu, ditemukan juga bahwa ekstrak etanol dari kulit mentah melinjo yang direbus pada konsentrasi 100 ppm dapat menghambat dan merusak kinerja xantine oksidase dengan asam urat allopurinol setara 19,9 ppm. Namun, kulit rebusan melinjo memiliki kemampuan dua kali lebih baik dibandingkan allopurinol.
Baca juga : 7 Tahap Membuat Kerupuk Petis Khas Kendal
Penelitian empiris juga mengungkapkan bahwa kulit melinjo mengandung asam askorbat, tokoferol, flavonoid, saponin, dan polifenol sebagai antioksidan untuk meningkatkan aktivitas penghambat xantin oksidase. Proses perebusan dapat meningkatkan aktivitas antioksidannya. Sebab metabolit sekunder pada kulit melinjo cukup efektif untuk mencegah dan mengobati asam urat. Mengonsumsi kulit melinjo dalam jangka panjang juga dianggap aman dibandingkan allopurinol atau obat kimia lainnya, karena tidak menimbulkan efek samping bagi ginjal dan organ tubuh lainnya.
3. Batas Aman Konsumsi Emping Melinjo
Sobat Gabrik sudah tahu bahwa mengkonsumsi emping melinjo secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Dari uraian tersebut, kita dapat mengukur ambang batas aman untuk mengkonsumsi emping melinjo. Para ahli kesehatan mengatakan, kamu sebaiknya tidak mengonsumsi emping melinjo lebih dari 100 gram (10 keping ukuran kecil) dalam sehari. Selain karena bisa memicu penyakit asam urat, makanan ini juga mengandung kalori yang tinggi. Sekitar 100 gram emping melinjo menyimpan sedikitnya 350 kalori. Jadi, dapat kamu dapat bayangkan sendiri jika emping dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Bukan hanya berisiko mengalami penyakit asam urat, tetapi juga obesitas alias berat badan di atas normal.
Nah sobat gabrik, itu tadi uraian kami mengenai emping melinjo, semoga artikel ini bermanfaat dan ikuti terus informasi terupdate dari kami.
Baca juga : 3 Tips dan Cara Memasak Seblak yang Nikmat
Leave your comment
Note: HTML is not translated!