2 Zat Warna Berbahaya pada Kerupuk dan Cara Mengenalinya
Hargapabrik.id – Sebelumnya kita telah mengetahui bermacam-macam jenis pewarna makanan/minuman yang aman untuk digunakan dalam industri. Selain menggunakan pewarna yang telah disebutkan sebelumnya, ternyata ada produsen nakal yang menggunakan pewarna berbahaya untuk membuat warna yang menarik pada produknya. Apa saja pewarna berbahaya tersebut dan bagaimana tips mengenali produk yang mengandung bahan pewarna makanan yang berbahaya.
Baca juga : Mengenal 2 Jenis Pewarna Makanan yang Aman Digunakan
1. Kuning Metanil
Jenis pewarna ini digunakan pada cat, tekstil, dan dapat digunakan sebagai indikator asam basa atau reaksi netralisasi. Pewarna kuning metanil ini terbuat dari difenilamin dan asam metanilat yang mana berbahaya bila digunakan dalam makanan atau minuman. Tanda atau ciri dari penggunaan pewarna berbahaya ini, yakni warna makanan atau minuman yang sangat mencolok, adanya titik warna, berpendar, atau warna yang tidak rata. Beberapa makanan yang sering kali ditemukan menggunakan pewarna ini, yaitu tahu, kerupuk, gorengan, dan mie. Mengonsumsi kuning metanil dapat menyebabkan adan mengalami sakit perut, mual, iritasi saluran pencernaan, muntah, leman, demam, dan tekanan darah menurun.
2. Rhodamin B
Sebenarnya pewarna ini digunakan untuk sabun, kulit, pewarna kertas, kayu, dan tekstil. Selain itu, Rhodamin B juga sering kali digunakan untuk keperluan reagensia untuk pengujian bahan kimia yang menggunakan air raksa di laboratorium. Rhodamin B mempunyai bentuk padatan kristal hijau dan serbuk ungu kemerahan, dengan hasil warna, yakni merah kebiruan yang cukup mencolok. Jika pewarna ini masuk ke dalam tubuh, maka dapat menyebabkan keracunan. Bahkan, akan menumpuk lalu memicu sel kanker berkembang. Pewarna berbahaya ini banyak ditemukan dalam beragam jenis minuman, kue, dan kerupuk. Disebutkan bahwa Rhodamin B juga dapat mengakibatkan kanker, tetapi hal ini masih memerlukan studi lebih lanjut untuk mengetahui kebenarannya.
Saat zat kimia yang berbahaya masuk ke dalam tubuh, mungkin saja reaksi tidak langsung dirasakan saat itu juga. Akan tetapi, zat kimia yang menumpuk dalam jangka waktu lama tentu bisa menyebabkan tumor. Tumor tersebut dapat muncul di saluran pencernaan, jaringan kulit, kandung kemih, atau hari. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati dalam memilih pewarna untuk keperluan makanan atau pun minuman. Jangan sampai niat hati memperoleh banyak nutrisi dan makanan yang dikonsumsi, namun ternyata penyakit yang mendatangi tubuh. Anda juga dapat melakukan konsultasi dengan dokter guna mengetahui macam pewarna lainnya yang baik untuk makanan dan minuman.
Baca juga : 5 Fakta Menarik Tentang Kerupuk Pasir
Sekarang kita telah mengetahui 2 jenis pewarna berbahaya yang tidak boleh digunakan dalam makanan. Sekarang kita juga harus mengetahui ciri-ciri kerupuk yang menggunakan pewarna berbahaya. Berikut ini ciri-cirinya.
Pertama dari segi warna, warna kerupuk sangat terang dan cerah jika menggunakan pewarna sintetis. Beda dengan yang menggunakan pewarna alami, warnanya agak pudar tidak begitu terang mencolok. Kedua, kerupuk yang menggunakan pewarna sintetis warnanya tidak begitu merata dan ada gumpalan warna dan ketiga dari segi rasa agak pahit.
Nah itu tadi penjelasan mengenai 2 macam zat pewarna yang berbahaya untuk digunakan sebagai pewarna makanan. Semoga artikel ini bermanfaat dan ikuti terus informasi terupdate dari kami.
Baca juga : Kenali Ciri-Ciri Penggunaan Boraks pada 4 Makanan Populer
Leave your comment
Note: HTML is not translated!