Mengenal 2 Jenis Pewarna Makanan yang Aman Digunakan
Hargapabrik.id – Kerupuk sebagai makanan pendamping sering kali menampilkan warna yang menarik mata. Warna-warna yang cerah tersebut mampu memikat mata dan menambah selera orang yang memakannya. Namun tahukah sobat Gabrik, pewarna apa saja yang aman digunakan dalam makanan ? Berikut ini akan kami ulas mengenai dua jenis pewarna makanan yang aman untuk digunakan dalam industri kerupuk maupun makanan olahan lainnya.
Baca juga : 8 Tahap Membuat Kerupuk Sagu Spesial
Pada dasarnya, pewarna makanan yang aman terbagi menjadi 2 yaitu yang alami dan sintetis. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Pewarna Makanan Alami
Menurut BPOM, pewarna alami adalah bahan tambahan pangan yang dibuat melalui proses ekstraksi, isolasi, atau derivatisasi (sintesis parsial) dari tumbuhan, hewan, mineral, atau sumber alami lain. Pewarna makanan alami bisa dibilang sebagai "kosmetik" paling tua untuk makanan karena sudah digunakan sejak dahulu. Hingga kini, pemakaian pewarna makanan alami juga dianggap lebih aman dan minim efek samping. Beberapa jenis pewarna yang tergolong alami mengandung zat-zat, seperti :
1) Karoten (merah tua, kuning, atau jingga)
Pewarna makanan alami yang terdapat pada buah atau sayur dengan warna serupa, misalnya wortel, ubi merah, dan labu. Karoten merupakan pewarna yang larut dalam lemak sehingga baik digunakan untuk mewarnai berbagai produk susu.
2) Klorofil (hijau)
Warna ini ditemukan pada semua tumbuhan yang berwarna hijau, termasuk bayam dan daun mint. Klorofil merupakan aspek penting bagi tanaman karena digunakan dalam proses fotosintesis.
3. Antosianin (ungu dan biru)
Pewarna makanan alami ini biasanya didapatkan dari buah, seperti anggur, blueberi, dan cranberi. Pewarna ini mampu larut dalam air sehingga bisa digunakan untuk membuat agar-agar, soft drink, dan sirup.
4. Pewarna alami siap pakai
Selain ketiga pewarna alami tersebut, BPOM juga menyebutkan jenis pewarna makanan alami yang sudah diolah menjadi produk siap pakai dan memiliki izin edar BPOM. Pewarna tersebut adalah kurkumin, riboflavin, karamel, merah bit, hingga titanium dioksida.
Baca juga : 5 Fakta Menarik Tentang Kerupuk Pasir
2. Pewarna Makanan Sintetis
Sementara itu, jenis pewarna makanan sintetis juga aman digunakan, asalkan memang diperuntukkan bagi bahan tambahan pangan dan tidak digunakan berlebihan.
Ada 11 jenis pewarna sintetis yang disebut aman oleh BPOM, yaitu:
1) Tartrazin CI. No. 19140 (Tartrazine)
2) Kuning kuinolin CI. No. 47005 (Quinoline yellow)
3) Kuning FCF CI. No. 15985 (Sunset yellow FCF)
4) Karmoisin CI. No. 14720 (Azorubine (carmoisine))
5) Ponceau 4R CI. No. 16255 (Ponceau 4R (cochineal red A))
6) Eritrosin CI. No. 45430 (Erythrosine)
7) Merah allura CI. No. 16035 (Allura red AC)
8) Indigotin CI. No. 73015 (Indigotine (indigo carmine))
9) Biru berlian FCF CI No. 42090 (Brilliant blue FCF)
10) Hijau FCF CI. No. 42053 (Fast green FCF)
11) Coklat HT CI. No. 20285 (Brown HT).
Nah itu tadi macam-macam pewarna makanan yang aman untuk digunakan. pastikan bahwa sobat Gabrik selalu menggunakan zat warna makanan yang aman dan terrukur sesuai dosis ya. Semoga artikel ini bermanfaat dan ikuti terus informasi terupdate dari kami.
Baca juga : Resep 5 Langkah Membuat Kerupuk Kemplang Khas Palembang
Leave your comment
Note: HTML is not translated!