4 Tahapan Penanganan Pasca Panen Cabai Berdasarkan GHP
Hargapabrik.id – Sebelumnya kita telah membahas mengenai prinsip-prinsip GHP (Good Handling Practices) yang perlu diterapkan dalam proses pasca panen tanaman cabai. Nah berikutnya kita akan membahas tahapan yang dilalui buah cabai hingga masuk ke bidang industri pengolahan.
Baca juga : Mengenal GHP (Good Handling Practices) dan 3 Prinsipnya
1. Sortasi
Sortasi dilakukan untuk memisahkan antara cabai yang rusak (busuk, patah, memar) dengan cabai yang baik. Sortasi bertujuan untuk memperoleh hasil yang berkualitas baik dengan tingkat kematangan yang seragam.
2. Curing
Curing dilakukan untuk memaksimalkan pembentukan dan kestabilan warna cabai sebelum diolah. Tujuannya untuk membuang panas lapang. Biasanya para petani melakukan curing dengan cara menghamparkan cabai yang dipanen di tempat teduh.
3. Pengemasan
Pengemasan cabai dilakukan untuk melindungi cabai dari kerusakan selama pengangkutan. Kemasan dibuat berbagai bahan dan bentuknya disesuaikan dengan kapasitas cabai yang akan dikemas. Untuk pasar luar negeri (ekspor), cabai dikemas menggunakan boks karton dan disusun memenuhi volume boks kemasan. Kemasan diberi ventilasi udara sehingga tidak tertutup sama sekali. Pada bagian luar kemasan diberi label dengan gambar agar lebih menarik.
Baca juga : 7 Langkah Panen dan Kriteria Cabai untuk Industri
Untuk pemasaran antar kota, petani mengemas cabai biasanya menggunakan jaring kapasitas kira-kira 25-50 kg. Kemasan yang biasanya dipergunakan :
a) Kerancang bambu ukuran alas 40 cm, tinggi 44 cm diameter tutup 50 cm.
b) Kemasan karton ukuran 35 x 40 x 50 cm yang ke enam sisinya diberi lubang sirkulasi udara (diameter 1 cm jarak antara titik lubang 10 cm).
c) Karung plastik
Ketiga kemasan diatas idealnya mampu menampung cabai sekitar 20-25 kg. Jika lebih dari 25 kg, cabai bagian bawah dapat mengalami kerusakan. Kemasan yang terlalu besar dapat menurunkan mutu cabai terutama yang berada dibagian bawah. Selain kemasan di atas, kemasan yang lain dapat juga digunakan, seperti :
a) Plastik LDPE, disimpan dengan suhu kamar dapat dipertahankan selama 1 minggu dengan cara membuat pola 16 titik.
b) Stereofoam, disimpan pada suhu kamar dapat dipertahankan selama 2 minggu.
c) Daun pisang disimpan pada suhu kamar dapar dipertahankan selama 1 minggu.
4. Penyimpanan
Penyimpanan cabai merah pada ruang penyimpanan bersuhu 8-120C dengan kelembaban 90-95 % dapat mempertahankan masa simpan selama 6-8 hari. Cara terbaik untuk menyimpan cabai merah segar adalah dengan penyimpanan dingin. Penyimpanan dingin bertujuan untuk menekan tingkat perkembangan mikroorganisme dan perubahan biokimia. Penyimpanan cabai merah segar pada suhu 150C mampu mempertahankan kualitas cabai merah selama 20 hari penyimpanan. Sedangkan penyimpanan cabai pada suhu ruang mengalami pembusukan setelah penyimpanan 8 hari.
Berdasarkan jenis bahan pengemas, daun pisang memberikan kualitas terbaik dalam penyimpanan cabai merah segar kemasan dikarenakan daun pisang memberikan nilai susut bobot terendah dan memberikan nilai tertinggi dalam mempertahankan kadar air, vitamin C, nilai uji organoleptik, tekstrur, warna dan aroma. Lama penyimpanan yang memberikan kualitas terbaik cabai merah dalam kemasan direkomendasikan selama 1 minggu. Semakin lama penyimpanan maka susut bobot semakin meningkat.
Nah itu tadi tahapan yang perlu dilewati oleh cabai agar dapat lolos ke dunia industri. Semoga artikel ini berm,anfaat dan ikuti terus informasi terupdate dari kami.
Baca juga : 7 Cara Aplikas Saus Cabe pada Makanan
Leave your comment
Note: HTML is not translated!