10 Prinsip-prinsip Dasar GMP
Hargapabrik.id - Terdapat dua prisnsip dasar dalam praktik manufaktur yang baik dalam GMP. Yang pertama dengan menetapan manajemen mutu dan control kualitas serta kualifikasinya. Yang kedua untuk menghilangkan atau meminimalkan kontaminasi faktor internal dan eksternal dalam produk yang diproduksi. Berikut merupakan penjabaran dari prinsip dasar penerapan GMP :
Baca juga : 9 Ruang Lingkup penerapan GMP
1. Desain Fasilitas
Desain fasilitas yang tepat dari awal Setiap produsen makanan, obat, dan medis bertujuan untuk menjalankan bisnisnya bisa sesuai dengan prinsip-prinsip Good Manufacturing Practice (GMP). Ini jauh lebih mudah untuk menjadi sesuai GMP jika desain dan konstruksi fasilitas dan peralatan yang benar dari awal. Sangat penting untuk mewujudkan prinsip-prinsip GMP dan menggunakan GMP untuk mendorong setiap keputusan.
2. Proses Validasi
Proses validasi bertujuan untuk membuktikan dan merupakan suatu proses yang secara konsisten melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan, pengujian dan dokumentasi yang diperlukan. Kinerja yang konsisten adalah kunci untuk menjaga keamanan dan efektivitas dari setiap produk dan meningkatkan reputasi perusahaan untuk kualitas dan kehandalan.
3. Mengimplementasikan prosedur GMP
Pikirkan tentang apa yang terjadi di tempat kerja jika prosedur tertulis tidak tersedia. Orang mengandalkan kebiasaan mereka untuk melakukan sesuatu dan kemudian orang lain juga melakukannya. Hal ini memang tidak begitu bagus ketika produk yang dibuat berisiko menyebabkan gangguan kesehatan. Dalam industri makanan, obat dan kesehatan sangatlah penting bahwa prosedur yang baik dalam suatu proses produksi dan untuk memastikan kinerja terkontrol dan konsisten menggunakan dokumentasi GMP. Prosedur harus jelas, ringkas, dan logis.
4. Mengidentifikasi "Siapa Melakukan Apa"
Semua karyawan harus dengan jelas memahami apa yang harus mereka lakukan setiap hari. Ini menghindari kesalah pahaman dan meminimalkan resiko terhadap kualitas produk. Harus ada keterangan untuk setiap peran dalam mendefinisikan : job title, tujuan pekerjaan, tugas dan tanggung jawab, ketrampilan persyaratan. Seharusnya tidak ada kesenjangan atau tumpeng tindih dalam tanggung jawab. Buat bagan organisasi dan menampilkannya pada intranet atau papan pengumuman lokal. Dengan cara ini semua orang dalam organisasi dapat melihat “Siapa Yang Melakukan Apa”.
5. Menyimpan catatan yang baik
Catatan yang baik memungkinkan Anda untuk bisa menelusuri semua kegiatan yang dilakukan selama penerimaan bahan baku, untuk rilis produk akhir. Ini adalah bagian penting dari GMP untuk menyimpan catatan yang akurat, dan selama audit, itu membantu menyampaikan bahwa Anda mengikuti prosedur. Hal ini juga menunjukkan bahwa proses yang dilakukan dikendalikan dan dikontrol.
Baca juga : Pengertian Good Manufacturing Practice (GMP)
6. Pelatihan dan Pemahaman GMP
Good Manufacturing Practice (GMP) merupakan standar teknik produksi yang benar di mana produk yang dihasilkan dapat memenuhi persyaratan mutu dan keamanan. Mutu dan keamanan pangan ini merupakan kewajiban bagi seluruh pelaku usaha yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik. Untuk dapat mengikuti aturan GMP, maka diperlukan partisipasi dari berbagai pihak khususnya karyawan. GMP dapat dicapai apabila karyawan memiliki kebiasaan yang higienis, dilengkapi alat – alat produksi yang tepat, dan mengetahui budaya GMP melalui penyuluhan dan pelatihan.
7. Higienitas yang baik
Higienis merupakan salah satu prinsip penting pada GMP yang biasa berkesinambungan dengan sanitasi. Sanitasi dan hygiene bertujuan untuk mencapai kebersihan optimal pada tempat produksi, persiapan penyimpanan, penyajian makanan, dan air sanitasi. Program sanitasi dijalankan untuk menghilangkan kontaminan dari makanan dan mesin pengolahan serta mencegah terjadinya kontaminasi silang, bukan semata – mata untuk mengatasi lingkungan dan kotornya pemrosesan bahan. Pelaku usaha juga perlu untuk menerapkan personal hygene kepada karyawan untuk menjaga dan mempertinggi derajat kesehatan individu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kebersihan individu dapat dimulai dari menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan mata, telinga, dan hidung, kebersihan gigi dan mulut, kebersihan badan, kebersihan kuku, tangan, dan kaki, dan kebersihan pakaian.
8. Memelihara fasilitas dan peralatan
Pemeliharaan fasilitas dan peralatan secara teratur dan sesuai jadwal akan mengurangi terjadinya kerusakan alat produksi. Hal ini juga dapat meminimalkan risiko kontaminasi pada produk, seperti adanya karatan pada mesin. Pelaku usaha hendaknya memiliki prosedur tertulis untuk semua jadwal dan pemeliharaan darurat. Detail prosedur dapat meliputi seluruh langkah dalam menyalakan, menggunakan, dan mematikan mesin, menentukan jadwal pelumasan, pemelihaaran pendingin, pembersihan alat, dan lain – lain. Frekuensi pemeliharaan menurut kekritisan peralatan menjadi salah satu syarat GMP.
9. Menjaga Kualitas
Setiap langkah dalam siklus hidup produk membutuhkan kontrol yang efektif. Kualitas produk dapat dilihat dari berbagai aspek seperti kemasan, kebersihan pangan, kualitas rasa dan bahan baku, aspek gizi, kesesuaian dengan harga. Kualitas produk pangan dijaga dengan menjaga kebersihan, memperhatikan stok makanan, menyimpan makanan sesuai standar, pengaturan suhu penyimpan makanan.
10. Audit Rutin
Audit dalam arti luas merupakan evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh seseorang yang disebut sebagai auditor. Tujuan diadakannya audit adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah beroperasi sesuai dengan standar yang disetujui atau diterima. Audit dalam GMP dilakukan untuk menilai apakah standar yang ditetapkan masih berjalan atau tidak. Badan Sertifikasi Eksternal seperti Food and Drug Administration (FDA) atau Terapi Barang Asosiasi (TGA) yang akan melakukan audit ini. Selain audit eksternal, pelaku usaha juga harus melakukan audit internal untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan GMP.
Baca juga : Manfaat Penerapan Good Manufacturing Practice (GMP)
Leave your comment
Note: HTML is not translated!