Mengenal Macam Teknik Pemeraman Buah Pisang
Hargapabrik.id – Buah pisang termasuk buah klimakterik yang berarti bahwa buah ini akan mengalami pemasakan yang tidak merata. Buah pisang dipanen ketika belum terlalu tua dan dilakukan proses pemeraman agar buah dapat matang. Ada beberapa teknik pemeraman yang biasa dilakukan oleh petani maupun produsen buah pisang. Apa saja teknik pemeramannya, simak ulasan kami berikut ini.
Baca juga : Makna Kode Angka pada Label Buah di Supermarket
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa buah pisang termasuk buah klimakterik sehingga agar buah menjadi matang diperlukan masa penyimpanan. Buah akan mencapai tingkat kematangan yang tepat setelah 4—5 hari disimpan tanpa dilakukan pemeraman. Namun, kematangan yang didapatkan tidak seragam dan warnanya kurang menarik.
1. Pemeraman Dengan Daun Tanaman
Buah pisang yang akan diperan dimasukkan ke dalam wadah yang telah diberi alas daun (sebagai bantalan/dasar) pada kemasan buah, kemudian diletakkan pisang, daun dan pisang secara berselang-selang, selanjutnya bagian atas ditutup dengan daun, daun yang digunakan kurang lebih seperlima berat pisang yang diperam. Dengan cara ini buah pisang akan matang dalam 3-4 hari. Daun yang biasa digunakan antara lain daun gamal, daun mindi dan daun pisang.
2. Pemeraman dengan Ethrel
Ethrel atau ethepon merupakan suatu larutan yang mengandung bahan aktif 2 chloro ethyl phosponic acid yang dapat menghasilkan etilen secara langsung pada jaringan tanaman. Cara mengaplikasikannya adalah buah pisang dicelup dalam larutan ethrel 1000 ppm selama 30 detik (1 ml dalam 1 liter air bersih) dan akan matang sempurna dalam waktu 3-4 hari.
3. Pemeraman Dengan Kalsium Karbida
Pedagang dan masyarakat pada umumnya juga menggunakan batu karbit (kalsium karbida) untuk mematangkan buah pisang, karena mudah diperoleh, murah dan praktis dalam pengaplikasiannya. Cara pengaplikasiannya adalah buah pisang disusun dalam satu wadah, pisang dapat dalam bentuk tandan atau sudah disisir. Setiap sudut wadah di beri karbit yang dibungkus kertas dan dipercikkan air, selanjutnya ditutup dengan plastik atau karung goni selama 2 hari. Setelah itu tutup di buka dan buah diangin-anginkan. Dengan cara ini buah pisang akan matang secara sepempak dalm 2-3 hari. Untuk memeram 1 ton pisang, cukup diberikan 1 kg karbit.
Baca juga : Mengenal Baby Buncis dan 8 Kebaikannya
Keuntungan pemeraman dengan karbit adalah dapat diterapkan bersamaan pengemasan dan selama pengiriman tidak melebihi 36 jam. Sampai di tempat tujuan, buah pisang dikeluarkan dari kemasan dan diangin-anginkan paling tidak satu hari, kemudian pisang baru dapat dipasarkan dan dikonsumsi. Sedangkan kelemahannya buah cepat matang maka buah pisang mudah rontok dan cepat rusak ditandai dengan bitnik-bintik coklat pada permukaan kulit.
4. Pemeraman Dengan Gas Etilen atau Asetilen
Pemeraman pisang dengan menggunakan gas etilen atau asetilen. Asetilan adalah gas yang digunakan untuk keperluan mengelas. Etilen dan gas asetilen tidak berwarna, agak berbau dan mudah terdeteksi pada konsentrasi rendah, tidak beracun untuk manusia dan hewan selama kepekatannya di bawah 1000 ppm (0,1%). Penggunaan gas dalam pemeraman lebih baik dibandingkan dengan karbit. Cara pengaplikasiannya adalah buah pisang dalam bentuk tandan atau sisir di atir di rak yang diberi tutup plastik atau dalam ruang tertutup sehingga udara tidak dapat keluar. Gas asetilen atau etilen dialirkan ke dalam ruangan, jumlahnya tergantung ruang pemeraman yang digunakan. Pemberian gas sebanyak satu kali selama 2 hari berturut-turut dan setelah itu buah pisang dapat segera dibongkar.
Demikian tadi ulasan mengenai teknik pemeramana yang biasa dilakukan oleh petani dan produsen buah pisang. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen dan kritik yang membangun serta ikuti terus informasi terupdate dari Hargapabrik.id !
Baca juga : Pro Kontra Bahan Pangan GMO (Genetically Modified Organism)
Leave your comment
Note: HTML is not translated!