Pro Kontra Bahan Pangan GMO (Genetically Modified Organism)
Hargapabrik.id – GMO merupakan singkatan dari Genetically Modified Organism, yaitu organisme yang DNA nya telah diubah atau dimodifikasi dengan cara tertentu melalui rekayasa genetika. Dalam kebanyakan kasus, GMO telah dimodifikasi dengan DNA dari organisme lain, baik itu bakteri, tumbuhan, virus atau hewan, organisme ini sering juga disebut sebagai organisme "transgenik". Meskipun sebagian besar organisasi dan penelitian terkemuka menyatakan bahwa makanan dari produk transgenik aman dan berkelanjutan, beberapa pihak menyatakan bahwa makanan tersebut dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan. Bagaimana pro dan kontra dari produk rekayasa genetika? Mari kita simak bersama pembahasannya.
Baca juga : Mengenal Baby Buncis dan 8 Kebaikannya
Menurut USDA (United States Department of Agriculture), benih transgenik sudah digunakan untuk menanam lebih dari 90% tanaman jagung, kapas, dan kedelai di Amerika Serikat. Sedangkan di Indonesia sendiri benih transgenik desebut dengan Produk Rekayasa Genetika (PRG). Dalah satu contoh produk GMO di Indonesia adalah benih padi yang dapat ditanam saat musim kemarau. Terobosan ini telah menjadi salah satu solusi untuk masalah pangan dalam skala besar. Petani pun bisa menanam padi kapan saja tanpa perlu menunggu musim penghujan. Meskipun manfaat produk GMO telah nyata adanya, fakta dilapangan masih terdapat berbagai pro kontra baik Nasional maupun internasional.
Pro produk GMO
Produk GMO menawarkan beberapa keuntungan, baik itu bagi petani maupun konsumen, diantaranya:
- Melindungi tanaman dari hama dan serangga sehingga mengurangi kebutuhan pestisida dan meningkatkan hasil panen
- Mengurangi biaya petani dan konsumen karena memungkinkan hasil panen yang lebih besar
- Meningkatkan nilai gizi makanan, seperti beras tinggi beta-karoten (beras emas) yang dikembangkan untuk membantu mencegah kebutaan
- Meningkatkan rasa dan penampilan makanan, seperti apel yang tidak berubah warna menjadi kecokelatan saat di udara terbuka
- Aman dikonsumsi
Kontra Produk GMO
Dari segi kesehatan, tanaman transgenik disinyalir dapat menyebabkan keracunan bagi manusia. Tanaman transgenik tahan hama yang disisipi gen Bt ternyata tidak hanya bersifat racun terhadap serangga tetapi juga pada manusia. Penggunaan gen Bt pada tanaman jagung dan kapas dapat menyebabkan alergi pada manusia, demikian pula dengan kedelai transgenik yang diintroduksi dengan gen penghasil protein metionin dari tanaman brazil nut. Hasil uji skin prick-test menunjukkan kedelai transgenik tersebut positif sebagai allergen.
Masalah lingkungan dan kesehatan lainnya. Sebagian besar tanaman transgenik tahan terhadap herbisida. Hal itu ternyata diikuti dengan peningkatan resistensi gulma sehingga penggunaan dosis herbisida meningkat. Peningkatan dosis tersebut juga dikhawatirkan dapat meningkatkan residu herbisida produk pangan pertanian dan dapat menjadi racun bagi tubuh.
Baca juga : Kriteria Bahan Baku dalam Sistem Jaminan Halal
Kontroversi GMO di bidang agama, budaya, dan etika. Kelompok masyarakat muslim di Indonesia sebagai kelompok mayoritas memiliki ketentuan yang mengharuskan pangan yang dikonsumsi adalah yang halal dan baik (halalan toyyiban), sehingga menjadi sangat penting pencantuman keterangan/label tentang kandungan suatu produk pangan dan obat-obatan hasil GMO. Aspek yang juga sangat penting adalah pencantuman sertifikat halal yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengkajian dan Pengawasan Obat dan Makanan Majelis Ulama Indonesia (LP POM MUI) sehingga kekhawatiran masyarakat yang beragama Islam dalam mengkonsumsi produk GMO tidak berkembang dan meresahkan.
Itu tadi ulasan mengenai pro dan kontra yang masih bergema mengenai produk-produk GMO. Pertentangan tersebut wajar adanya mengingat setiap orang memiliki sudut pandangnya masing-masing. Penerapan teknologi sangat diperlukan dalam upaya mencari alternatif pemenuhan kebutuhan pangan, akan tetapi ilmiah saja tidaklah cukup, diperlukan etika mengenai norma dan nilai-nilai moral yang melindungi hak-hak asasi manusia serta makhluk hidup lainnya. Pengembangan teknologi dan pemanfaatan sumber daya hayati diperuntukkan seluas-luasnya bagi kepentingan manusia dan makhluk hidup lainnya, wajib menghindari konflik moral dan tidak boleh menimbulkan dampak negatif terhadap harkat manusia dan perlindungan lingkungan hidup.
Sekian dari kami semoga artikel ini bermanfaat untuk sobat sekalian. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen dan kritik yang membangun serta ikuti terus informasi terupdate dari Hargapabrik.id !
Baca juga : 6 Kiat Menghilangkan Residu Pestisida Dalam Buah dan Sayur
Leave your comment
Note: HTML is not translated!