Lawan Mitos Kacang Kedelai dengan Fakta Ini
hargapabrik.id - Kacang kedelai merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang menjadi bahan dasar olahan makanan, seperti tempe, tahu, kecap, bahkan susu. Kacang kedelai adalah sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Kacang kedelai juga kaya akan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Bisa dikatakan jika kacang kedelai adalah sumber protein nabati terbaik, dimana setiap 100 gram kacang kedelai mengandung 17 gram protein.
Baca juga: Manfaat Kopi: Bantu Produksi Hormon Pemicu Bahagia
Kacang kedelai memiliki beberapa manfaat, diantaranya menurunkan kadar gula dalam darah, sehingga mengonsumsi kacang kedelai akan menjaga kesehatan jantung Anda; lebih sehat dari daging karena mengandung lemak baik sehingga lebih sehat; dan bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi saat diet karena membuat kenyang lebih lama.
Namun, masih banyak mitos yang membuat masyarakat meragukan manfaat kedelai bagi kesehatan. Bahkan, beredar mitos yang menyebut jika pria yang banyak makan kedelai memiliki jumlah sperma yang lebih rendah (namun masih dalam batas normal). Mitos kedelai ini terkait dengan kandungan fitoestrogen. Namun, penelitian yang membuktikan hal ini masih terbatas. Faktanya, para peneliti justru menemukan adanya faktor lain seperti obesitas dan gaya hidup tidak sehat, yang dimiliki sebagian besar pria dengan jumlah sperma yang relatif rendah. Oleh karena itu, belum ada bukti yang jelas bahwa kedelai dapat menurunkan kesuburan pria.
Jadi bagi para pria yang ingin mengonsumsi kedelai segar atau olahan kedelai lainnya tidak perlu khawatir lagi. Bahkan, menurut National Library of Medicine, kedelai berpotensi menurunkan risiko kanker prostat pada pria. Banyak orang mengatakan bahwa pria tidak boleh makan kedelai karena dapat menyebabkan masalah kesuburan. Kandungan isoflavon pada kedelai juga dikhawatirkan dapat menurunkan hormon testosteron pada pria hingga bisa membuat sulit memiliki keturunan.
Menjawab itu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Andrology (2015) menemukan bahwa kadar isoflavon pada kedelai tidak berhubungan dengan masalah infertilitas pada 187 pasangan pria. Artinya kedelai tidak menyebabkan masalah kesuburan pada pria. Bahan-bahan tersebut dapat mencegah efek samping kelebihan estrogen dalam tubuh dan membantu menyeimbangkan kadar estrogen dan progesteron.
Ada pula mitos bahwa kedelai dikhawatirkan dapat menyebabkan payudara laki-laki membesar. Itu tidak benar. Kedelai tidak mengandung estrogen, dan tidak ada bukti bahwa kedelai mengganggu perkembangan seksual atau menurunkan kadar testosteron pada pria. Padahal, senyawa dalam kedelai merupakan antioksidan kuat yang memiliki efek menguntungkan pada patogenesis.
Mitos lain yang terus membuat orang takut adalah kedelai bisa menyebabkan kanker. Mitos ini muncul karena diduga senyawa dalam kedelai bisa meniru estrogen dalam tubuh, yang dikaitkan dengan kanker. Padahal, faktanya, Asia Timur, di mana kedelai paling banyak dikonsumsi, memiliki tingkat kanker payudara, kanker prostat, penyakit kardiovaskular, dan patah tulang yang lebih rendah.
Leave your comment
Note: HTML is not translated!