ini Dia Kelebihan dan Kekurangan 2 Jenis Sistem Vape Pod
Hargapabrik.id – Sobat pasti sudah mulai sering melihat ada banyak orang yang menggunakan vape dewasa ini. Jika sobat sekalian perhatikan, ada perbedaan bentuk pod vape yang digunakan oleh orang-orang itu. Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan meringkas jenis pod vape yang ada dipasaran beserta kelebihan dan kekurangannya. Simak baik-baik ya !
Baca juga : Ini Dia 5 Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Vape
1. Sistem Vape Pod Tertutup
Sesuai namanya, closed pod system atau sistem tertutup lebih konvensional dibanding sistem terbuka. Jenis ini sudah hadir dengan cartridge atau pod yang berisi liquid. Kebanyakan vape dengan sistem tertutup dilengkapi sistem plug and play untuk cartridge berisi liquid-nya.
Kelebihan sistem tertutup
Benar, sih, kalau sistem vape pod tertutup kurang fleksibel. Tapi kamu bebas menggunakannya tanpa khawatir harus melakukan perawatan yang ribet. Bayangin aja, kamu nggak perlu lagi ganti coil atau takut kapas gosong. Tangan kamu juga bebas lengket karena sudah nggak perlu isi ulang liquid. Intinya, semua aspek di closed pod system dirancang untuk berjalan secara optimal dan otomatis. Kelebihan lainnya adalah sistem pod tertutup umumnya bebas dari kebocoran liquid. Bentuknya pun lebih kecil sehingga dapat dengan mudah kamu simpan di dalam kantong celana atau tas kecil.
Kekurangan sistem tertutup
Bagi vapers yang suka utak-atik vape pod, lebih cocok menggunakan sistem pod terbuka. Alasannya karena mereka nggak bisa mengganti komponen dalam sistem pod tertutup sesuka hati. Kalau ada komponen yang rusak seperti kebocoran cartridge, akan susah untuk diperbaiki.
Baca juga : Ini Dia 2 Jenis Liquid Vape yang Perlu kalian Ketahui !
2. Sistem Vape Pod Terbuka
Jenis vape pod selanjutnya yang bisa kamu temui di pasar adalah open pod system atau sistem terbuka. Sistem ini memudahkan vapers untuk memodifikasi perangkat mereka.
Kelebihan sistem terbuka
Cartridge atau pod yang disediakan memiliki sebuah lubang kecil dengan penutup karet. Dari sinilah kamu bisa mengisi berbagai liquid yang kamu inginkan. Tapi, nggak semua liquid bisa kamu gunakan. Umumnya, open pod system menggunakan liquid jenis saltnic yang cocok dengan wattage kecil pada vape pod. Sekarang, sistem open pod sudah berkonsep AIO (All in One), artinya kompatibel dengan liquid freebase layaknya vape mod.
Fleksibilitas yang ditawarkan sistem vape pod terbuka menjadi kelebihan utama. Kamu bebas mengganti coil dengan pilihan ohm yang beragam. Rata-rata coil untuk open pod system hadir dengan hambatan sebesar 0,6 hingga 1,0 ohm. Coil ini banyak tersedia di marketplace, kok. Bahkan ada juga yang menawarkan paket rewicking untuk mesh coil yang digunakan di open pod system dengan harga yang terjangkau.
Kekurangan sistem terbuka
Kemudahan untuk custom perangkat vape mengharuskan kamu untuk telaten dalam merakit perangkat ini sendiri. Sistem open pod itu butuh perawatan ekstra yang nggak sembarangan. Pertama, cartridge-nya rentan bocor. Masalah ini biasanya muncul ketika kamu mengisi cartridge terlalu penuh. Kebocoran juga bisa terjadi kalau kapas sudah mulai gosong, sehingga nggak bisa menyerap liquid dengan sempurna. Karena itu, selalu cek kondisi cartridge saat membeli sistem vape pod terbuka, ya. Kamu pun harus siap merasakan sensasi lengket setiap kali mengisi liquid ke cartridge. Seringkali liquid juga bisa membasahi kantung tempat kamu menyimpan vape pod.
Nah, masalah yang lebih rumit adalah rewicking mesh coil. Lumayan susah, apalagi kalau kamu belum berpengalaman. Salah sedikit, bukan rasa liquid yang muncul, tapi rasa gosong dari kapas dan sensasi panas yang bikin tenggorokan gatal. Cara paling mudah untuk mencegahnya adalah membeli coil langsung pakai. Pastikan saja kamu menggunakannya sesuai petunjuk supaya lebih awet.
Nah itu tadi 2 jenis Vape pod beserta kelebihan dan kekurangannya, semoga bermanfaat dan ikuti terus informasi terupdate dari kami.
Baca juga : 3 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Pita Cukai
Leave your comment
Note: HTML is not translated!