Teknik Pengawetan Alami
www.warunghijau.com - Makanan yang dikonsumsi setiap hari merupakan bahan makanan yang sifatnya mudah rusak, sehingga makanan yang terlalu lama disimpan dan tidak disimpan dengan benar dan baik maka akan basi. Kondisi ini akan menjadikannya makanan atau bahan makanan sudah tidak layak untuk dikonsumsi dan apabila dipaksakan akan menimbulkan gangguan pada tubuh akubat bakteri ataupun jamur yang berkembang pada makanan dan bahan makanan tersebut. Semua bahan makanan baik yang mentah dan belum mengalami proses memasak hingga yang sudah dimasak dan siap santap cenderung mudah untuk rusak sehingga muncul ide untuk menjadikan makanan lebih tahan lama yaitu yang disebut pengawetan.
Pengawetan merupakan suatu proses pada suatu makanan maupun bahan makanan agar dapat disimpan dan dapat digunakan untuk dikosumsi kembali dengan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan makanan atau bahan makanan yang tidak dilakukan proses pengawetan.
Baca juga : Manfaat dan Khasiat Kacang Kedelai
Proses pengawetan pada dasarnya dibagi menjadi 2 jenis pengawetan yaitu proses pengaweyan dengan metode alami dan atau mengunakan bahan batu alami, dan yang kedua yaitu dengan metode campuran bahan kimia tertentu. Pada proses pengawetan dengan metode alami ini merupakan metode yang paling lama digunakan oleh masyarakat umum, berikut beberapa metode pengawetan makan secara alami.
1. Pengalengan
Cara yang satu ini termasuk paduan teknik fisika. Teknik fisika dengan memasukkan makanan ke dalam ruang hampa udara. Makanan dimasukkan ke dalam kaleng aluminium atau benda logam lainnya lalu diberi zat pengawet seperti garam, asam, atau gula. Selain teknik ini dipadukan dengan pencampuran zat pengawetan agar terjadi proses kimiawi, juga dapat dipadukan dengan proses pemanasan, yaitu dengan memasukkan makanan kedalam kaleng yang vakum lalu dilakukan proses pemanasan suhu tertentu untuk membunuh bakteri yang ada didalam, lalu dilakukan proses pendinginan secara tiba-tiba agar tidak terjadi proses pemasakan lebih lanjut pada makanan setelah proses pemanasan.
2. Pengeringan
Teknik pengeringan dengan cara dijemur, dioven, atau dipanaskan. Prinsip pengeringan menggunakan prinsip bahwa mikroorganisme menyukai tempat yang lembab dan basah yang memiliki kadar air. Jadi semakin kering makanan, mikroorganisme akan mati dan pembusukan tidak akan terjadi.
3. Pembekuan
Cara ini adalah cara yang paling dikenal oleh masyarakat pada umumnya sebab cara ini sudah sering digunakan oleh masyarakat umum. Konsep pendinginan adalah memasukkan makanan di sebuah tempat yang bersuhu rendah. Suhu pengawetan makanan dengan pendinginan antara -4° sampai 0° Celcius. Pada fungsinya teknik ini berguna untuk menahan proses perusakan makanan dan bahan makanan yang lebih cepat dengan membekukan makanan dan bahan makanan.
Baca juga : Abon, Menu Bernutrisi dan Praktis
4. Pengasinan
Cara yang terakhir ini tentu saja menggunakan bahan yang sering kita pakai yaitu garam dapur. Maka dari itu cara ini bisa juga disebut dengan teknik penggaraman. Garam merupakan zat yang bisa menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk.
5. Pengasapan
Mengawetkan makanan dengan cara seperti ini sebenarnya belum mampu membuat makanan benar-benar awet dalam jangka waktu yang lama karena pada umumnya cara ini masih harus dipadukan dengan pengasinan dan pengeringan.
6. Pemanisan
Cara pengawetan makanan ini dengan memasukkan makanan ke dalam medium yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 40% untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Jika kadar konsentrasinya 70% maka dapat mencegah kerusakan makanan.
Teknik pengawetan merupakan cara yang sangat bermanfaat, maka perlu sekali untuk kita bersama-sama membagikan artikel ini untuk pengetahuan bersama, warung hijau menunggu kritik dan saran artikel ini dan ditunggu like, share dan komen kalian.
Baca juga : Pentingnya Sertifikasi BPOM Pada Produk
Leave your comment
Note: HTML is not translated!